Pengaruh Non performing financing (NPF) dan financing to debt ratio (FDR) terhadap dana pihak ketiga (DPK) pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia

Pohan, Amin Rasidi (2017) Pengaruh Non performing financing (NPF) dan financing to debt ratio (FDR) terhadap dana pihak ketiga (DPK) pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 13 220 0094.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (5MB)

Abstract

Secara teori ketika terjadi, kenaikan Non Performing Financing (pembiayaan bermasalah), maka Dana Pihak Ketiga akan mengalami penurunan dan sebaliknya ketika NPF mengalami penurunan, DPK akan mengalami peningkatanan. Namun yang terjadi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2016 Nilai NPF mengalami fluktuasi setiap periode,begitu juga dengan FDR terhadap DPK dan Jumlah DPK mengalami Peningkatan setiap periode. Mulai dari awal tahun hingga akhir tahun, ketika Jumlah DPK mengalami kenaikan NPF sebagian besar mengalami kenaikan, seharusnya NPF mengalami penurunan agar sesuai dengan teori yang ada. Maka rumusan masalahnya adalah: Apakah terdapat pengaruh secara parsial dan simultan antara NPF dan FDR terhadap DPK pada BUS dan UUS di Indonesia? Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data utama yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan BUS dan UUS di Indonesia tahun 2010 sampai 2016 yang sudah dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 21 serta melalui teknik analisis kuantitatif, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan: Berdasarkan hasil analisis dari hasil koefisien determinasi menunjukkan besarnya koefisien determinasi adalah R square, berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai R square sebesar 28,2% nilai R square tersebut berarti bahwa NPF mampu menjelaskan DPK sebesar 28,2% dan sisanya 71,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Dalam arti lain bahwa masih ada variabel lain diluar model yang mempengaruhi DPK seperti pelayanan, lokasi, produk yang ditawarkan dan sebagainya. NPF memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DPK pada BUS dan UUS di Indonesia yang dibuktikan dengan diperoleh nilai (4.570) > (1.663) (untuk taraf signifikan 5%). dan memilki nilai yang bertanda negatif artinya semakin rendah NPF maka semakin tinggi DPK dan sebaliknya. FDR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DPK thitung > ttabel (3,002 > 1,66365) bertanda negatif, apabila NPF dan FDR bertanda positif maka semakin tinggi Non Performing Financing (NPF) dan FDR maka semakin rendah DPK pada BUS dan UUS di Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara NPF terhadap DPK pada BUS dan UUS di Indonesia ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara NPF (variabel X) terhadap DPK (variabel Y) pada BUS dan UUS di Indonesia.

Actions (login required)

View Item