Simatupang, Ahmad Junaidi (2020) Gaya komunikasi da’i dalam menanggulangi penyalahgunaan obat terlarang di kalangan remaja Desa Simanosor Tapus Kecamatan Saipar Dolok Hole. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.
Text
1430100002.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini berasal dari permasalahan tentang peran Da’i dalam menanggulangi penyalahgunaan obat terlarang dengan menggunakan gaya komunikasi yang sesuai untuk kalangan remaja Desa Simanosor Tapus Kecamatan Saipar Dolok Hole. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja desa Simanosor Tapus saat ini, bagaimana gambaran gaya komunikasi Da’i dalam menanggulangi penyalahgunaan obat terlarang di kalangan remaja Desa Simanosor Tapus, dan apa saja hambatan yang dihadapi Da’i dalam menanggulangi penyalahgunaan obat terlarang di kalangan remaja Desa Simanosor Tapus. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan fenomologi tentang objek yang diteliti melalui tulisan atau kata-kata yang diucapkan serta perilaku yang diamati.Dalam penelitian ini peneliti mengambil sumber data dari Da’i Hasrul Gani Simbolon, S.Pd dan Da’i Sarkawi Nasution sebagai sumber utama dan sumber pendukungnya adalah kalangan remaja Desa Simanosor Tapus Kecamatan Saipar Dolok Hole. Dengan jumlah total informan sebanyak 2 orang. Hasil penelitian ini di peroleh bahwa dari 45 remaja terdapat 28 remaja putra dan 17 remaja putri, pengguna narkoba sebanyak 20 remaja putra. Dari 20 remaja putra di desa Simanosor Tapus sudah mulai mengosumsi narkoba sejak SMP, yang awalnya mulai mencoba lem kambing dan meminum-minuman keras sampai mengosumsi narkoba jenis ganja dan sabu-sabu. Gaya komunikasi Da’i yang digunakan dalam menanggulangi narkoba di kalangan remaja desa Simanosor Tapus equalitarian style of communication (gaya komunikasi yang setara). Oleh Da’i Hasrul Gani Simbolon, S.Pd yang menyampaikan materi dakwah diselingi dengan humor sedangkan Da’i Sarkawi Nasution menyampaikan materi dakwah secara serius dan kaku. Hambatan yang dihadapi para Da’i dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba adalah faktor materi dan para kalangan remaja hanya mau mengikuti kegiatan ceramah atau diskusi bersama Da’i apabila mendapatkan imbalan. Gaya Komunikasi; Obat Terlarang; Remaja. Dampak minuman keras terhadap etika komunikasi remaja di Desa Pamuntaran Kecamatan Padang Bolak Julu Kabupaten Padang Lawas Utara Komunikasi remaja yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya sangat sopan terhadap orangtua, masyarakat, dan teman sebaya.Tetapi apabila remaja telah mengkonsumsi minuman keras maka etika komunikasi remaja pun tidak sesuai pada situasi dan kondisi yang terjadi, sopan santunnya pun tidak ada lagi.etika komunikasi remaja yang mana remaja telah mengetahui bahwa setiap minum minuman keras (cuka) etika dalam berperilaku begitu juga dengan etika dalam berkomunikasi. Ucapan yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi, tidak ada moral dan sopan santun dalam berbicara.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab remaja mengkonsumsi minuman keras (cuka).Dan Untuk mengetahui dampak etika komunikasi remaja yang mengkonsumsi minum-minuman keras (cuka).Untuk mengetahui upaya penanggulangan dari Tokoh Masyarakat dan Kepala Desa tentang Etika Komunikasi Remaja yang mengkonsumsi minuman keras (cuka).Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi di Desa Pamuntaran dan wawancaraterstruktur kepada remaja, orangtua, kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat, dan studi dokumentasi di Desa Pamuntaran.Informan penelitian ini adalah remaja yang mengkonsumsi minuman keras di Desa Pamuntaran yaitu 16 orang remaja.Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang menjadi penyebab remaja mengkonsumsi minuman keras (cuka) ada dua faktor yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Dimana faktor internal ini menjadi faktor yang berdasarkan keinginan remaja tanpa ada unsur paksaan atau ajakan dari orang lain. Sedangkan faktor eksternal terbagi atas beberapa bagian yakni Faktor Lingkungan Sosial, Lingkungan Keluarga, Tradisi Masyarakat dan Tersedianya minuman keras. Etika komunikasi remaja yang mengkonsumsi minum-minuman keras (cuka) yaitu remaja menjadi nakal, melawan orangtua, berbicara dengan nada kasar, berbicara dengan kalimat kotor dan tidak sopan, tidak menghargai orang yang lebih tua, bertingkah laku yang tidak baik, mudah terpancing emosi, hilangnya akal fikiran yang sehat. Adanya tradisi minum-minuman keras (cuka) yang tidak dapat di hapuskan karena telah menjadi kebiasaan mereka dalam kehidupan sehari-hari.Dan sudah jelas kebiasaan mengkonsumsi minuman keras (cuka) sudah jelas hukumnya haram dan Negara juga melarangnya.Tokoh adat dan tokoh agama juga ikut mencegah kemungkaran di Desa tersebut, tetapi mereka tidak sanggup untuk menindak lanjutinya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Minuman Keras; Etika; Komunikasi |
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2001 Communication and Media Studies > 200199 Communication and Media Studies not elsewhere classified 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam |
Depositing User: | Mr. Muhammad Ihsan Ritonga |
Date Deposited: | 03 Jul 2020 02:37 |
Last Modified: | 13 Jul 2020 08:43 |
URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/2610 |
Actions (login required)
View Item |