Upaya guru PAI dalam menciptakan suasana religius siswa SMP Negeri 1 Angkola Timur

Harahap, Withamy Ainul Hak (2016) Upaya guru PAI dalam menciptakan suasana religius siswa SMP Negeri 1 Angkola Timur. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 123100043.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (853kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “ Upaya Guru PAI Dalam Menciptakan Suasana Religius Siswa SMP Negeri 1 Angkola Timur. Suasana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suasana atau nilai keagamaan yang ada di SMP Negeri 1 Angkola Timur. Adapun suasana religius yang dimaksud adalah pelaksanaan shalat berjama’ah, mengarahkan untuk mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan dengan siswa lainnya, setiap apel pagi diadakan siraman rohani seperti pidato, ceramah singkat, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, membaca doa sebelum dan sesudah belajar, perilaku akhlak mulia, menghormati guru, dan mengadakan pembelajaran Al-Qur’an dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana suasana religius disekolah SMP Negeri 1 Angkola Timur, serta menegetahui bagaimana upaya-upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam menciptakan suasana religius disekolah tersebut, dan faktor-faktor yang menghambat atau kendala yang dihadapi guru pendidikan agama Islam dalam menciptakan suasana religius disekolah SMP Negeri 1 Angkola Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan penelitian yaitu guru PAI SMP Negeri 1 Angkola Timur, siswa/i yang terkait, dan kepala sekolah. Sumber datanya yaitu dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Analisis datanya dilaksanakan dengan cara analisis deskriptif kualitatif. Teknik menjamin keabsahan datanya yaitu dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan sejawat dengan melalui diskusi, analisis kasus negatif, pengecekan anggota, uraian rinci dan auditing. Dari penelitian yang dilaksanakan, dapat diperoleh kesimpulan yaitu: Pertama, gambaran suasana religius yang ada di SMP Negeri 1 Angkola Timur adalah pelaksanaan shalat berjama’ah, pembiasaan pengucapan salam ketika bertemu, pelaksanaan dakwah Islamiyah, perilaku akhlak mulia dan setiap apel pagi diadakan siraman rohani seperti pidato, ceramah singkat, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, membaca doa sebelum dan sesudah belajar, mengarahkan untuk mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan dengan siswa lainnya, dan menghormati guru dan lain sebagainya. Kedua, Upaya guru PAI dalam menciptakan suasana religius di SMP Negeri 1 Angkola Timur adalah guru sebagai teladan, pembimbing dan pengawas, motivator, evaluator, dan pengelola pembelajaran. Upaya yang dilakukan guru PAI adalah pelaksanaan shalat berjama’ah, setiap apel pagi diadakan siraman rohani seperti pidato, ceramah singkat, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, membaca doa sebelum dan sesudah belajar, mengarahkan untuk mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru dan dengan siswa lainnya, dan menghormati guru, perilaku akhlak mulia dan pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an. Ketiga, kendala-kendala/hambatan yang dihadapi guru PAI dalam menciptakan suasana religius ada dua faktor yaitu faktor Internal dan faktor eksternal, faktor Internal seperti, masih ada guru yang kurang aktif dalam melaksanakan tugasnya masing-masing sehingga program terkesan menjadi tanggung jawab pribadi guru PAI dan menjadi terhambat karena kurang pengawasan. Kurangnya kesadaran siswa dalam melaksanakan program yang telah ada, kurangnya minat dan bakat siswa, dan kurangnya motivasi siswa itu sendiri. Kurangnya sarana dan prasarana, terlihat belum ada ruang khusus dalam melaksanakan kegiatan keagamaan, air yang kurang, bak wudhu’yang belum memadai dan peralatan shalat yang kurang, baik itu kain shalat maupun sajadah. Sedangkan faktor hambatan yang kedua adalah faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar SMP Negeri 1 Angkola Timur, seperti faktor dari keluarga, faktor dari lingkungan/masyarakat, kurangnya dana pendukung dan sulitnya melakukan kerjasama dengan pihak lain diluar orangtua siswa, untuk menggalang dana bagi kepentingan suasana keagamaan misalnya dalam memperingati hari-hari besar Islam dan peningkatan sarana dan prasarana sekolah sehingga masih memungut biaya dari orangtua siswa.

Actions (login required)

View Item