Penetapan ahli waris terhadap pasangan pernikahan yang tidak tercatat (studi kasus Pengadilan Agama Padangsidimpuan)

Adha, Hassan (2023) Penetapan ahli waris terhadap pasangan pernikahan yang tidak tercatat (studi kasus Pengadilan Agama Padangsidimpuan). Masters thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 2150300019.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah masih banyak pasangan yang tidak tercatat, tidak memiliki buku nikah, dan tidak memiliki bukti dari pernikahannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses penetapan ahli waris terhadap pasangan pernikahan yang tidak tercatat, tidak memiliki buku nikah dan pewaris yang tidak memilki bukti dari pernikahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penetapan ahli waris terhadap pasangan pernikahan yang tidak tercatat, tidak memiliki buku nikah dan pewaris yang tidak memiliki bukti dari pernikahannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dari penelitian ini menggunakan sumber primer yaitu (KHI) dan sumber sekunder yaitu Al-qur’an, Al-Hadist, kitab-kitab fiqih dan kitab tafsir. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi dan wawancara langsung ke pengadilan agama Padangsidimpuan. Pengelolaan data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan kategorisasi, pengorganisasian data, pendeskripsian data, dan menarik kesimpuan. Dan analisis data dilaksanakan secara kualitatif dan deskriptif yang disesuaikan dengan sifat data yang diperoleh dari lapangan. Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumen dan wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu penetapan ahli waris yang tidak memiliki buku nikah dan si pewaris tidak memiliki bukti dari perkawinannya maka harus dilakukannya isbad nikah terhadap pasangan tersebut, karena isbad nikah merupakan pengesahan nikah seorang laki-laki dan perempuan yang pernikahannya telah dilaksanakan dan memenuhi syarat rukun perkawinan namun tidak tercatat dikantor urusan agama. tujuan isbad nikah disni untuk memberi legilitas identitas hukum kepada pasangan yang sah dn diakui oleh Negara lewat pemberian buku nikah dan dokumen kependudukan setelah proses isbad nikah yang tidak memiliki buku nikah tidak bisa di tetapkannya ahli warisnya, setelah melakukan isbad nikah baru bisa di tetapkan penetapan ahli warisnya dan bisa melakukan pembagian harta waris yang telah di tentukan, hasilnya disni kita harus melakukan isbad nikah terlebih dahulu. Setelah melakukan isbad nikah, pasangan suami istri tersebut dapat mendaftarkan pernikahannya pada KUA setempat. Kemudian, penetapan isbad nikah dijadikan sebagai alas hukum untuk diterbitkannya buku nikah. Pasangan suami istri tersebut juga harus memenuhi syarat dokumen yang telah ditentukan oleh KUA. Semua persyaratan tersebut sudah lengkap dan benar adanya, maka KUA melakukan pencatatan perkawinan ke dalam buku pendaftaran yang menerbitkan buku nikah. Setelah buku nikah diterbitkan, pasangan suami istri tersebut tidak perlu datang kembali ke pengadilan agama jika tidak ada urusan untuk penetapan ahli waris. Namun, jika ingin melakukan penetapan ahli waris, maka pasangan suami istri tersebut harus kembali ke pengadilan agama dalam menetapan ahli waris.

Actions (login required)

View Item