Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi lingkaran melalui model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) pada Kelas VIII-2 MTsN 4 Tapanuli Selatan

Sari, Lamria (2023) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi lingkaran melalui model pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) pada Kelas VIII-2 MTsN 4 Tapanuli Selatan. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1620200004.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi karena saat pembelajaran matematika berlangsung kebanyakan siswa hanya pasif, apabila guru melemparkan pertanyaan siswa merasa bingung untuk menjawab atau jika siswa disuruh menuliskan jawaban soal kedepan maka siswa merasa takut. Terutama jika dihadapkan dengan problem atau soal yang rumit yang berkaitan dengan lingkaran dalam menyelesaikan soal. Siswa kurang mengerti untuk menjawabnya, siswa hanya mampu mengerjakan latihan apabila sesuai dengan contoh yang diberikan guru. Siswa beranggapan matematika adalah pelajaran yang paling sulit dan membingungkan sehingga tidak ada daya tarik untuk menyelesaikan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dengan penerapan model pembelajaran Means Ends Analysis pada materi lingkaran di kelas VIII-2 di MTsN 4 Tapanuli Selatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah model pembelajaran Means Ends Analysis dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di MTsN 4 Tapanuli Selatan pada kelas VIII-2 pada materi Lingkaran. Penelitian ini dilakukan di MTsN 4 Tapanuli Selatan Kec.Sayur Matinggi Kab. Tapanuli Selatan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yaitu VIII-2 di MTsN 4 Tapanuli Selatan yang berjumlah 33 siswa dan guru matematika yang mengajar pada kelas VIII-2 di MTsN 4 Tapanuli Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Hasil data penelitian menunjukkan bahwa pada tes awal persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 21,21% (7 dari 33siswa) dengan nilai rata-rata kelas 62,89. Pada siklus I pertemuan ke-I persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 30,30% (10 dari 33 siswa) dengan nilai rata-rata kelas 64,54. Pada pertemuan ke-II persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 36,37 % (12 dari 33 siswa) dengan nilai rata-rata kelas 65,15. Selanjutnya pada siklus II pertemuan I persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 57,58% (19 dari 33 siswa) dengan nilai rata-rata kelas 74,48. Kemudian pada pertemuan ke-II persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 84,84% (28 dari 33 siswa) dengan nilai rata-rata kelas 78,87. Dengan peningkatan yang diperoleh, maka penelitian dapat dihentikan sampai pada siklus II.

Actions (login required)

View Item