Proses pembelajaran bahasa arab di pondok pesantren Ma’had Al-Azhar Bi’ibadillah Ujung Gading-Tahalak

Lubis, Ida Wahyuni (2011) Proses pembelajaran bahasa arab di pondok pesantren Ma’had Al-Azhar Bi’ibadillah Ujung Gading-Tahalak. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 07 310 0124.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (966kB)

Abstract

Skiripsi ini berjudul “ Proses Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren Ma’had Al-Azhar Bi’ibadillah Ujung Gading-Tahalak”. Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana proses pembelajaran bahasa Arab di Pondok Pesantren Ma’had Al-Azhar Bi’ibadillah Ujung Gading-Tahalak dan juga penerapannya di lingkungan pondok dan asrama. Hal ini dilatar belakangi oleh ciri sebuah pesantren bahwa pelajaran agama lebih dominan bahkan pelajaran yang disajikan setiap hari menggunakan buku yang berteks bahasa Arab. Jadi para santri sudah tidak merasa asing lagi dengan bahasa Arab dengan mendengar dan mengucapkan bahasa Arab setiap hari. Akan tetapi kenapa para santri tidak bisa menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi di pondok dan asrama. Sehubungan dengan permasalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sebenarnya proses pembelajaran bahasa arab dan penerapannya di lingkungan pondok dan asrama di Pesantren Ma’had Al-Azhar Bi’ibadillah Ujung Gading-Tahalak. Dan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis menggunakan riset lapangan dengan memakai alat pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan observasi. Data tersebut kemudian di olah dengan cara deskriptif. Dari penelitian yang dilaksanakan bahwa proses pembelajaran bahasa Arab di Pondok Pesantren Ma’had Al-Azhar Bi’ibadillah Ujung Gading-Tahalak bahwa sistem yang digunakan adalah sistem bagian-bagian. Pelajaran bahasa Arab di pisah-pisah menjadi beberapa mata pelajaran lagi. Dan untuk menyampaikan materi pelajaran bahasa Arab menggunakan metode tanya jawab, ceramah dan mahfudzhat. Sedangkan tekhnik yang digunakan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Dan untuk penerapannya menggunakan metode jasus (mata-mata), dan juga memberika hukuman terhadap santri yang kedapatan tidak menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi di lingkungan pondok dan asrama. Meskipun begitu para santri tetap saja menggunakan bahasa daerah (batak) dalam berkomunikasi. Para santri sebagian besar tidak bisa menggunakan bahasa Arab dalam berkomuniksi di lingkungan pondok dan asrama, dikarenakan banyak faktor salah satunya dari segi pembelajarannya yang hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang menyebabkan santri kurang aktif dalam pembelajaran. Juga penerapannya di lingkungan pondok dan asrama tidak maksimal

Actions (login required)

View Item