Dahlan, Muhammad (2014) Penentuan kadar mahar dalam perkawinan (studi pada masyarakat Kelurahan Pijorkoling). Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.
Text
07 210 0015.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
Abstract
Pemberian mahar pada waktu pernikahan merupakan salah satu Syari’at Islam. Dalam Islam mahar merupakan syarat sahnya pernikahan. Namun nash tidak menentukan jumlah mahar yang harus dibayarkan seorang suami terhadap isterinya. Sebab manusia itu berbeda-beda tingkatan kekayaan dan kemiskinannya. Akan tetapi, Ulama sepakat untuk menyatakan bahwa dianjurkan agar mahar itu disederhanakan, agar tidak mempersulit bagi yang melaksanakan perkawinan. Di dalam karya tulis ini, penulis ingin mengemukakan tentang kajian bagaimana masyarakat Kelurahan Pijorkoling menentukan mahar dan faktor-faktor peningkatan kadar mahar dalam perkawinan yang terjadi dalam masyarakat kelurahan Pijorkoling, yang penduduknya mayoritas beragama Islam, serta bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap penentuan kadar mahar dalam perkawinan pada masyarakat Kelurahan Pijorkoling. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa tokoh masyarakat dan beberapa masyarakat yang penulis anggap perlu dan juga melalui wawancara dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat, alim ulama dan pihakpihak yang ada kaitan dengan penetapan mahar. Disamping itu penulis juga membaca sejumlah kitab-kitab dan buku-buku yang ada kaitan dengan masalah mahar. Sebagian besar masyarakatnya masih dalam taraf berpendidikan rendah serta pemahaman agama yang kurang. Hal ini yang menyebabkan masyarakat cenderung untuk mempraktekkan mahar perkawinan tinggi. Selain tingkat pemahaman terhadap agama yang kurang, faktor lain yang mendukung terjadinya pemberian mahar yang tinggi diantaranya karena status sosial, pendidikan, pekerjaan, serta faktor keturunan. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian mahar yang tinggi pada masyarakat menimbulkan dampak positif dan mempunyai dampak negatif terhadap masyarakat terutama kepada para pemudanya. Karena sering perkawinan tidak jadi karena tidak ditemukan kesepakatan tentang jumlah mahar yang harus diberikan pihak calon pengantin laki-laki kepada pihak calon pengantin perempuan. Penulis menganggap bahwa hal ini penting untuk diperhatikan, dan akhirnya penulis menyarankan dipandang perlu bagi masyarakat yang akan melaksanakan perkawinan untuk mempelajari lebih mendalam tentang mahar yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisors: | Ibrahim Siregar dan Ikhwanuddin Harahap |
Keywords: | Prkawinan; mahar |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012804 Mahr (Dowry) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam/Ahwal Syakhsyiah |
Depositing User: | Users 10 not found. |
Date Deposited: | 15 Jul 2020 03:24 |
Last Modified: | 15 Jul 2020 03:24 |
URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/3478 |
Actions (login required)
View Item |