Efektivitas undang-undang No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dalam penanggulangan tindak kekerasan terhadap anak di Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas

Nasution, Refliyani Dwi Shinta (2018) Efektivitas undang-undang No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dalam penanggulangan tindak kekerasan terhadap anak di Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 14 103 00061.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul Efektivitas Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak Dalam Penanggulangan Tindak Kekerasan Terhadap Anak di Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan anak di Sibuhuan dan efektivitas Undang-Undang No. 35 tahun 2014 dalam mengurangi angka kekerasan terhadap anak. Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Sibuhuan. Sibuhuan adalah ibukota Kabupaten Padang Lawas. Kabupaten ini resmi berdiri sejak diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2007. Kota Sibuhuan terdiri dari 12 kecamatan. Selanjutnya subjek dari penelitian adalah seorang informan yaitu salah satu pegawai Kantor Dinas Sosial Sibuhuan bagian Satuan Bakti (Sakti) Perlindungan Anak. Peneliti melakukan wawancara kepada pegawai bagian Sakti Perlindungan Anak untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan hal yang diteliti. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap anak di Sibuhuan yaitu faktor lingkungan, kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya, pengaruh media sosial, faktor ekonomi dan kurangnya sosialisasi tentang perlindugan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus yang terjadi dari tahun 2015 – 2017 adalah sebanyak 21 kasus dan terjadi peningkatan setiap tahunnya sehingga efektivitas Undang-Undang No. 35 tersebut belum dikatakan efektif di Sibuhuan karena belum bisa mengurangi jumlah angka kekerasan terhadap anak yang selalu meningkat tiap tahunnya. Selain itu penegak hukum yang kurang berperan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi, kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung penegakan hukum tersebut dan kurangnya kesadaran masyarakat akan hukum itu sendiri.

Actions (login required)

View Item