Hak pelaku transgender dalam perspektif hukum islam dan undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia (HAM)

Sari, Eka Ratna (2019) Hak pelaku transgender dalam perspektif hukum islam dan undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia (HAM). Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 1410300009.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Transgender merupakan isu lama yang kini menjadi berita hangat di dunia internasional maupun di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat fenomena Transgender saat ini semakin marak bermunculan karena memudahkan seorang laki-laki menjadi seorang perempuan dengan cara di operasi. Di zaman ini banyak yang tidak bisa membedakan apakah seseorang tersebut benar-benar perempuan tulen atau tidak, ini sangat berakibat fatal jika seseorang menikah dengan seorang transgender maka ia secara tidak langsung telah menikah dengan sesama jenis, bahkan mereka tidak akan mendapatkan keturunan. Namun pada pembahasan ini saya membahas apabila seseorang telah terlanjur menjadi transgender maka hak apa saja yang ia dapatkan dalam hukum islam dan Undang-undang HAM di indonesia. Adapun permasalahan yang muncul pada pembahasan ini ialah, seorang transgender sudah mutlak haram hukumnya dalam hukum Islam karna telah merubah ciptaan Allah, namun banyak yang tidak mempermasalahkan hal tersebut demi hawa nafsu mereka dapat terwujud. Didalam hukum positif para pelaku transgender ini diberikan hak nya melalui putusan pengadilan negeri yang sebelumnya mereka ajukan permohonan dan selanjutnya mereka akan merubah seluruh identitasnya di kantor catatan sipil. Kasus transgender ini sebenarnya berakar dari kondisi kesehatan mental yang penanganannya bukan dengan merubah ciptaan Allah, melainkan melalui pendekatan spiritual dan kejiwaan (spiritual and psychological therapy). Untuk menjawab permasalah dalam penelitian ini, saya menggunakan metode penelitian berupa penelitian kepustakaan (liberary research) yang bertujuan untuk menganalisis tentang hak-hak apa saja yang diperoleh oleh pelaku perubahan jenis kelamin/transgender berdasarkan hukum Islam dan Hak Asasi Manusia yang sesuai dengan objek yang dibahas yaitu Hak Pelaku Transgender Dalam Perspektif Hukum Islam Dan HAM. Kesimpulannya, meskipun seseorang telah merubah kodratnya, namu dalam menjalankan syariat agama ia harus melaksanakannya sesuai dengan kodratnya semula.

Actions (login required)

View Item