Supardi, Supardi (2018) Rasionalitas dalam menentukan upah minimum di Kabupaten Mandailing Natal. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.
Text
14 102 00075.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB) |
Abstract
Masalah penelitian ini pada dasarnya adalah Rasionalitas dalam Menentukan Upah Minimum di Kabupaten Mandailing Natal. Rumusan masalah penelitian ini adalah Proses perumusan dalam menentukan upah minimum di kabupaten mandailing natal dan tinjauan Kompilasi Hukum Islam terhadap upah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses perumusan dalam menentukan upah minimum di kabupaten Mandailing Natal, dan untuk mengetahui upah minimum ditinjau dari hukum Islam. Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data fenomena yang terjadi, wajar dan alamiah. Adapun sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan studi lapangan yaitu (observasi wawancara dan dokumentasi) dan studi kepustakaan.Teknik pengelolaan dan analisis data penelitian ini adalah setelah data lengkap terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengadakan pengelolahan analisis data. Data yang diolah kemudian dianalisis. Teknik keabsahan data penelitian ini adalah derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian. Hasil penelitian yang diungkapkan dalam skripsi ini adalah proses perumusan dalam menentukan upah minimum di kabupaten mandailing natal, yaitu membentuk Dewan Pengupahan Kabupaten, dan melaksanakan rapat dengan Pemerintah, Pengusaha, dan Serikat Pekerja, sehingga adanya kesepakatan dalam menentukan upah minimum dalam rapat tersebut. Namun dalam pelaksanaannya, Pengusaha belum bisa memberikan upah yang sudah di tentukan terhadap Pekerja. Kemudian Rasionalitas dalam Menentukan Upah Minimum di Kabupaten Mandiling Natal sudah sesuai dengan Hukum Islam, karena Kebutuhan Hidup Layak dalam Islam bagi pekerja telah memenuhi Kebutuhan Dharuriyat, Hajiyat, dan Tahsiniyat. Yakni Kebutuhan Dharuriyat adalah kebutuhan mendesak atau darurat, Untuk mempertahankan hidup, manusia memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti makan, minum, dan pakaian yang bersifat sementara maupun permanen. Hajiyat adalah kebutuhan-kebutuhan sekunder, dalam kebutuhan Hajiyat ini berupa perabot rumah tangga, kendaraan, dan lain-lain. Sedangkan Tahsiniyat adalah kebutuhan penyempurna atau disebut dengan kebutuhan pelengkap
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | upah; pekerja |
Subjects: | 15 COMMERCE, MANAGEMENT, TOURISM AND SERVICES > 1503 Business and Management > 150305 Human Resources Management |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Ms. Suci Syahfifa Nasution |
Date Deposited: | 07 Jun 2020 06:06 |
Last Modified: | 07 Jun 2020 06:06 |
URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/1999 |
Actions (login required)
View Item |