Ritonga, Nurhaida (2015) Tuhor dan mahar dalam persepsi masyarakat Desa Siamporik Dolok Kecamatan Angkola Selatan (studi atas pelaksanaan pasal 31 kompilasi hukum Islam). Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.
Text
11 210 0026.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB) |
Abstract
Judul di atas menarik untuk dikaji, karena berdasarkan pengamatan peneliti di Desa Siamporik Dolok Kecamatan Angkola Selatan, mahar merupakan lambang prestise keluarga. Permintaan mahar oleh keluarga dilihat dari status sosial yang dimiliki oleh keluarga wanita. Jika calon mempelai wanita berada pada stratifikasi sosial menengah keatas mahar yang diminta oleh keluarga cukup tinggi. Namun sebaliknya keluarga yang berada pada status sosial menengah kebawah maka maharnya akan rendah. Hal ini dapat membuat dampak sosial di tengah-tengah masyarakat. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini akan menggambarkan bagaimana persepsi masyarakat terhadap tuhor dan mahar serta yang mempengaruhi besaran mahar di desa Siamporik Dolok Kecamatan Angkola Selatan. Pengumpulan data yang dibutuhkan di lapangan penelitian ini menggunakan teknik wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Sedangkan teknik analisa data dilaksanakan dengan menggunakan beberapa langkah yaitu editing data, deskripsi data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian yang dilaksanakan, peneliti mendapatkan hasil bahwa masyarakat di desa Siamporik Dolok Kecamatan Angkola Selatan memandang mahar merupakan pemberian mempelai pria kepada mempelai wanita yang dianggap sebagai lambang prestise keluarga. Jika masyarakat yang berada pada lapisan masyarakat menengah keatas diberikan mahar yang rendah maka mereka menganggap akan menurunkan harga diri mereka. Dan faktor-faktor besaran mahar di desa tersebut yaitu dilihat dari tinggi rendahnya stratifikasi sosial yang dimiliki oleh masyarakat yaitu ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan, ukuran kehormatan, ukuran ilmu pengetahuan (pendidikan) dan ukuran kesalehan. Namun demikian ukuran kesalehan biasanya diikuti rendahnya mahar yang diminta, karena ia lebih mengetahui dan memahami agama, sehingga memegang prinsip memberi kemudahan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Mahar; hukum Islam |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012804 Mahr (Dowry) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam/Ahwal Syakhsyiah |
Depositing User: | Users 10 not found. |
Date Deposited: | 03 Jun 2020 02:21 |
Last Modified: | 03 Jun 2020 02:21 |
URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/1876 |
Actions (login required)
View Item |