Electronic Theses of UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Tinjauan hukum Islam tentang hutang piutang sebagai mahar dalam perkawinan: studi kasus di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

Paujia, Paujia (2025) Tinjauan hukum Islam tentang hutang piutang sebagai mahar dalam perkawinan: studi kasus di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. Undergraduate thesis, UIN SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY PADANGSIDIMPUAN.

[img] Text
2010100008.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (3MB)

Abstract

Mahar termasuk keutamaan agama Islam dalam melindungi dan memuliakan kaum wanita besar kecilnya ditetapkan atas persetujuan kedua belah pihak karena pemberian diberikan secara ikhlas. Tetapi di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Mahar dalam perkawinan dijadikan sebagai pembebasan hutang piutang dalam perkawian. Untuk itu, peneliti menganggap persoalan ini penting untuk diangkat. Untuk mengetahui bagai mana hokum islam melihat praktik hutang piutang sebagai mahar di masyarakat padangsidimpuan Tenggara. Dan apa faktor yang penyebab hutang-piutang sebagai mahar di masyarakat Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif bersifat lapangan. Sumber data primer diperoleh dari pelaku yang melakukan mahar dari hutang piutang, tokoh adat, tokoh agama, serta anggota masyarakat dikecamatan padangsidimpuan tenggara. Sumber data sekunder yang mendukung data primer diproleh dari buku-buku fiqh, jurnal ilmiah, hasil penelitian, dan pendapat ulama yang membahas tentang mahar dalam perkawinan serta relevansinya dalam praktik hutang piutang. Berdaasarkan observasi dan wawancara, disimpulkan bahwa: 1) pembebasan hutang sebagai mahar perkawinan dalam hukum islam dibenarkan. Pembebasan sebagai mahar dapat dianalogikan kepada perbuatan Rasulullah yang memerdekakan Siti Shafiyah yang berstatus sebagai budak dan menjadikan kemerdekaannya sebagai mahar perkawinan Rasulullah dengannya. 2)Faktor yang menyebabkan hutang piutang sebagai mahar dalam perkawinan a) Kondisi ekonomi masyarakat. Keterbatasan ekonomi mengakibatkan sebagian masyarakat mengandalkan sektor pertanian atau pekerjaan serabutan yang seringkali tidak mencukupi untuk melunasi hutang yang telah menumpuk. b) Jalur pintas dalam mengatasi hutang. Lemahnya pendidikan agama serta pengaruh budaya lokal yang sering disalahartikan, menjadikan mahar sebagai alat transaksi daripada simbol kasih sayang dan penghargaan yang sebenarnya. c) Pengaruh kuat pemberi hutang. Pemberi hutang yang memiliki posisi sosial atau ekonomi lebih tinggi seringkali memiliki pengaruh besar dalam menentukan cara pelunasan hutang tersebut

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisors: Dr. Kholidah, M.Ag dan Mustafid, M.H
Keywords: Hukum islam, Hutang piutang, Mahar, Perkawinan
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum)
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012804 Mahr (Dowry)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam/Ahwal Syakhsyiah
Depositing User: Mr. Rita Fitri Tinambunan
Date Deposited: 17 Dec 2025 01:39
Last Modified: 17 Dec 2025 01:39
URI: http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/13084

Actions (login required)

View Item View Item