Electronic Theses of UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Etika berkomunikasi dalam perspektif al-Qur’an

Simanjuntak, Imah Handayani (2024) Etika berkomunikasi dalam perspektif al-Qur’an. Masters thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

[img] Text
2050100031.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)

Abstract

Etika merupakan moral, akhlak, adab, tata krama, kesopanan dan sopan santun. Etika adalah budi perkerti dan watak yang membatasi segala perbuatan manusia dari bangun tidur hingga tidur kembali. Maksudnya ialah membatasi antara perbuatan yang terpuji dengan perbuatan yang tercela, dengan kata lain membatasi antara perbuatan yang memiliki etika dan perbuatan yang tidak memiliki etika. Islam sangat menjujung tinggi etika. Dalam islam, etika atau adab lebih tinggi dari pada ilmu. Sedangkan komunikasi merupakan merupakan proses pertukaran dan pemahaman informasi antara dua pihak atau lebih. Proses ini melibatkan pengirim pesan, penerima pesan, dan saluran komunikasi. Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk verbal (dalam bentuk kata-kata) dan nonverbal (melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh). Dan komunikasi dalam Al-qur’an adalah: a. Qaulan’ Sadiida (Perkataan Yang Benar Dan Tegas): Berkata’ benar dan tegas dalam lingkungan keluarga berarti mengajarkan kedisiplinan perilaku, hal ini akan ‘memudahkan anak-anak dalam memahami dan mengikuti rule model perilaku kedua orang tuanya. b. Qaulan Baligha (Perkataan Yang Membekas Pada Jiwa) : Penerapan Perkataan yang membekas pada jiwa oleh orang tua dalam lingkungan keluarga adalah dengan menyesuaikan kepada sifat-sifat anak yang diajak’ berbicara. Sehingga pesan yang disampaikan oleh orang tua kepada anak dapat diterima baik dan selalu di ingat oleh si anak tersebut. c. Qaulan’ Layyina (Perkataan Yang Lemah Lembut) : Perkataan atau ujaran yang lemah lembut dapat menyentuh hati dan menunjukan akhlak yang baik dari si pembicara (orang tua). Berbicara dengan lemah lembut, menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan anak. d. Qaulan’ Ma’rufa (Menyenangkan Hati) : Orang tua sebagai komunikator dapat memberikan contoh pengajaran kepada anak dan anggota’ keluarga lainnya dalam interaksi menggunakan bahasa’ yang halus dan mudah dimengerti, sehingga anak yang mendengarkan pesan orang tua merasa senang hatinya. e. Qaulan ‘Kariima (Perkataan Yang Mulia) : Dalam pendidikan keluarga, perkataan atau nasehat orang tua harus mengandung kebajikan dan mudah dipahami oleh anak sebagai penerima’ pesan, dalam hal ini orang tua yang memberikan pengajaran dan nasihat’ kepada anaknya dengan pendekatan bahasa yang sopan santun, mulia sehingga mudah dimengerti’ anaknya. f. Qaulan ‘Maisuura (Mudah Dimengerti). Dalam’ konteks Pendidikan keluarga adalah tuntunan bagaimana seharusnya orang tua berbicara kepada anak, yaitu dengan lemah’ lembut, ‘memperlakukan anaknya dengan arif dan bijak. Sebagai orang tua dalam menyampaikan pesan harus menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh sang anak, bukan kata-kata yang berbelit-belit sehingga anak sulit untuk menyerap pesan yang disampaikan oleh orang tuanya.

Item Type: Thesis (Masters)
Supervisors: Dr. Hj. Zulhimma, S.Ag., M.Pd dan Dr. Zainal Efendi Hasibuan, M.A
Keywords: Etika; Komunikasi; Perspektif Al-Qur'an
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2001 Communication and Media Studies > 200101 Communication Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040301 Al-Quran, Tafsir and related science
Divisions: Pascasarjana > Program Magister > S2 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Ms Fatimah Adzahro Ramadani Gaja
Date Deposited: 02 May 2025 04:03
Last Modified: 02 May 2025 04:03
URI: http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/12029

Actions (login required)

View Item View Item