Bimbingan pernikahan dalam meningkatkan kualitas hubungan suami istri di Kantor Urusan Agama Kecamatan Portibi

Harahap, Indah Lestari (2024) Bimbingan pernikahan dalam meningkatkan kualitas hubungan suami istri di Kantor Urusan Agama Kecamatan Portibi. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 2030200011.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)

Abstract

Keluarga yang utuh adalah keinginan setiap pasangan suami istri. Untuk meraih dan mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah diperlukan kerja sama dari seluruh anggota keluarga. Untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warahma, Kantor Urusan Agama Kecamatan Portibi membuat program khusus bimbingan pernikahan untuk calon suami istri. Untuk mengetahui pelaksanaan program bimbingan pernikahan dan materi bimbingan pernikahan bagi calon suami istri. Penelitian ini membahas tentang program bimbingan pernikahan di KUA Kecamatan Portibi, kegiatan bimbingan pernikahan dan faktor penghambat dan pendukung bimbingan pernikahan. Pelaksanaan kegiatan bimbingan pernikahan ini sudah sesuai dengan teori bimbingan konselimg pernikahan sehingga kualitas hubungan pasangan suami istri bisa dikatakan berhasil. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan informan penelitian 24 orang, yang terdiri dari sumber data primer sebanyak 7 pasangan suami istri yang mengikuti bimbingan pernikahan, 1 kepala KUA Kecamatan Portibi, 9 penyuluh, dan sumber data sekunder sebanyak 7 masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi non partisipan, dengan wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah program bimbingan pernikahan di KUA kecamatan Portibi yaitu, program bimbingan mandiri yang terlaksana dengan baik yang dilaksanakan selama 3 hari dalam waktu seminggu. kegiatan bimbingan pernikahan adalah, dengan metode ceramah, seperti membaca dua kalimat syahadat, cara bersuci, do’a sebelum berhubungan suami istri, cara membina rumah tangga yang samawa dan segala kewajiban masing-masing setelah menikah dan metode diskusi tanya jawab yang dilakukan oleh penyuluh. Faktor penghambat adalah keterbatasan pemahaman materi, ruangan yang sempit, domisili calon pengantin yang berbeda, usia pengantin di bawah umur. Yang kedua faktor pendukung bimbingan pernikahan, sumber daya manusia (SDM) penyuluh yang baik, jarak tempuh terjangkau, panduan bimbingan pernikahan.

Actions (login required)

View Item