Sawitri, Intan (2024) Tradisi Upalakka dalam pernikahan Adat Batak di Sitataring Kelurahan Batang Ayumi Julu Kota Padangsidimpuan ditinjau dari aspek hukum Islam. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.
Text
2010100015.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
Abstract
Perkawinan dalam masyarakat tidak hanya berkaitan dengan norma agama tetapi juga dengan norma sosial dan budaya. Aturan perkawinan yang ditetapkan dalam masyarakat tidak terlepas dari pengaruh budaya dan kondisi lingkungan, yang paling dominan adalah budaya dan adat istiadat masyarakat tersebut. Tradisi pelangkah adalah salah satu dampak budaya dari praktik perkawinan. Fokus penelitian ini adalah tentang Tradisi Upalakka Dalam Pernikahan Adat Batak di Sitataring Kelurahan Batang Ayumi Julu Kota Padangsidimpuan, dengan mengangkat 2 rumusan masalah yaitu 1) Bagaimana pelaksanaan tradisi upalakka dalam perkawinan adat Batak di Sitataring Kelurahan Batang Ayumi Julu kota PadangSidimpuan? 2) Bagaimana tradisi upalakka dalam perkawinan adat batak ditinjau dari hukum islam?. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui tentang pelaksanaan tradisi upalakka dalam perkawinan adat Batak di Sitataring Kelurahan Batang Ayumi Julu dan Untuk mengetahui tradisi upalakka dalam pernikahan adat Batak jika ditinjau dari hukum islam. Penelitian ini merupakan penelitian Field Research yang menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu dengan cara : Observasi, Wawancara, Dokumentasi, dan selanjutnya mengutip buku, jurnal, serta sumber lainnya yang dianggap mendukung dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa tradisi Upalakka ini masih dipraktekkan oleh masyarakat di Sitataring Kelurahan Batang Ayumi Julu sampai saat ini. Tradisi ini dilakukan sebelum dilakukannya prosesi ijab Kabul. Dalam pemberian upah pelangkah tersebut sang adik menyalami kakaknya juga sekaligus menyatakan permohonan maaf dan meminta doa restu kepada saudara yang akan dilangkahinya, dan juga turut mendoakan saudara yang dilangkahi akan segera bertemu dengan jodohnya. Dalam penelitian ini juga mendeskripsikan sanski dan dampak yang terjadi apabila tradisi ini tidka dilaksanakan yait sanksi dalam hukum adat, dampak dari sosiologis dan dampak dari segi psikologis yang akan berpengaruh kepada saudara yang dilangkahi. Berdasarkan tinjauan hukum islam tidak ada larangan mengenai pelangkahan dalam perkawinan, kaena tradisi ini berdasarkan pada hukum adat yang bermula dari kebiasaan yang tetap dilestarikan sejak zaman dulu. Dalam pelaksanaannya diutamakan untuk menciptakan kemaslahatan dan dijalankan sesuai dengan ajaran hukum islam
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. H. Fatahuddin Aziz Siregar, M.Ag dan Nur Azizah, M.A |
Keywords: | Tradisi; Perkawinan; Upalakka; Hukum Islam |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum) 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam/Ahwal Syakhsyiah |
Depositing User: | Ms Fatimah Adzahro Ramadani Gaja |
Date Deposited: | 18 Nov 2024 04:48 |
Last Modified: | 18 Nov 2024 08:56 |
URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/11324 |
Actions (login required)
View Item |