Upaya peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan lompat tali pada anak usia 5-6 tahun di RA Al Khalili Desa Ujung Gurap Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

Harahap, Naila Bintang (2024) Upaya peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan lompat tali pada anak usia 5-6 tahun di RA Al Khalili Desa Ujung Gurap Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1920600008.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB)

Abstract

Perkembangan kemampuan motorik kasar merupakan perkembangan yang terkait dengan kemampuan menggunakan otot-otot besar yang harus dikembangkan sejak usia dini. Dalam kegiatan pembelajaran di RA AL KHALILI Desa Ujung Gurap Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua yang dilakukan pada kegiatan pengembangan fisik khususnya pada kemampuan motorik kasar anak hasil yang dicapai belum maksimal. Hal ini terlihat dari perkembangan kemampuan motorik kasar anak yang masih kurang dalam kegiatan yang dilakukan, salah satunya dalam kegiatan melompat dari ketinggian 30-50 cm dengan keseimbangan badan ketika melompat. Pada kegiatan tersebut dilakukan dengan hanya melompat menggunakan tali karet. Adapun rumusan masalah yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah “apakah permainan lompat tali dapat mengembangkan perkembangan motorik kasar anak?”. Peneliti ini merupakan penelitian tindakan kelas, model yang digunakan yaitu terdiri atas 2 siklus dan difokuskan pada kegiatan pengembangan kemampuan motorik kasar anak dengan jumlah 15 anak. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan penulis, dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu peneliti tindakan kelas yang dimulai dengan pengumpulan data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis pada siklus I dan siklus II maka dapat peneliti simpulkan bahwa permainan lompat tali dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Peserta didik yang mampu melompat dengan baik pada siklus I pertemuan ke-1 mencapai 13%, pada pertemuan ke-2 mencapai 20%, pada pertemuan ke- 3 mencapai 20%. Kemudian pada siklus II pertemuan ke-1 mencapai 33%, selanjutnya pada pertemuan ke-2 mencapai 67%, pada pertemuan ke-3 mencapai 80%.

Actions (login required)

View Item