Model pengembangan usaha mikro kecil Gula Semut Aren Sipirok dengan pendekatan analytical network process

Siregar, Nurhidayah (2023) Model pengembangan usaha mikro kecil Gula Semut Aren Sipirok dengan pendekatan analytical network process. Masters thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 2150200024.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Tumbuhan aren pada daerah Sipirok Tapanuli Selatan sangat dominan, menjadikannya berada di urutan kedua setelah Mandailing Natal dalam hal luas tanaman aren. Untuk produksi gula aren, Tapanuli Selatan merupakan produksi terbanyak dari tahun 2018 hingga tahun 2020. Meski demikian UMK gula semut aren Sipirok tidak menunjukkan perkembangannya, hal tersebut tidak terlepas dari permasalahan seperti minimnya permodalan, bahan baku yang terbatas dan lain sebagainya sehingga tidak mampu mencukupi permintaan lokal apalagi menjangkau pasar global. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang menjadi penghambat pengembangan UMK gula semut aren Sipirok dengan pendekatan Analitycal Network Process (ANP). ANP digunakan karena mampu menstruktur permasalahan yang kompleks dan saling terkait, sehingga didapat proses pengambilan keputusan yang lebih jelas, tepat dan sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang menjadi penghambat pengembangan UMK gula semut aren Sipirok terdiri dari masalah faktor internal dan faktor eksternal. Dari hasil penghitungan geometrik mean ditemukan masalah internal yang paling dominan yaitu : masalah bahan baku, dengan rater agreement atau nilai W hanya sebesar 7% yang menunjukkan kesepakatan yang bervariatif. Untuk permasalahan eksternal yang paling dominan yaitu minimnya kemitraan dengan rater agreemen sebesar 36%. Adapun solusi yang menjadi alternatif atas permasalahan tersebut antara lain solusi internal dominan yaitu mengikuti penyuluhan, pelatihan dan pendampingan, dengan rater agreemen 14%. Solusi ekternal dominan ialah pemberian dukungan serta bantuan sarana dan prasarana, dengan rater agreemen 36%. Alternatif strategi yang menjadi prioritas ialah pemerintah daerah kolaborasi dengan pihak swasta dan akademisi, dengan rater agreemen yang cukup tinggi yaitu 84%.

Actions (login required)

View Item