Penggunaan media sosial TikTok sebagai sarana dakwah di kalangan mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Nurmaya, Siti (2024) Penggunaan media sosial TikTok sebagai sarana dakwah di kalangan mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1930100012.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Munculnya media sosial TikTok sebagai sarana (alat) untuk menyebarkan dakwah merupakan salah satu pilihan bagi mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam dalam membuat konten dakwah. Ada dua Tujuan dari penelitian ini yang pertama mengetahui bagaimana penggunaan media sosial TikTok sebagai sarana dakwah di kalangan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2020 dan 2021, yang kedua Apa saja motivasi yang mendasari mahasiswa program studi komunikasi dan penyiaran menggunakan media sosial TikTok sebagai sarana dakwah. Teori yang digunakan adalah Uses and Gratification yang dimana teori ini membahas tentang penggunaan media untuk kebutuhan dan mendapatkan kepuasan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dengan metode Purposive sampling. Hasil penelitian diketahui bahwa media sosial TikTok dikalangan mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 mahasiswa yang menggunakan media sosial TikTok sebagai sarana dakwah dengan membuat konten dakwah dan terkadang dengan memposting ulang konten dakwah yang diunggah oleh konten kreator lain. Adapun motif yang mendasari mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam dalam menggunakan media sosial TikTok sebagai sarana dakwah untuk mendapatkan pahala dan membagikan ilmu agama serta hiburan. Hal yang menjadi alasan utama mahasiswa tidak membuat konten dakwah karena kurang rasa percaya diri, kurang berminat dan tidak adanya motivasi dalam membuat konten dakwah serta takut dianggap “sok suci dan sok alim” dan merasa tidak memiliki ilmu yang cukup. Dalam hal ini juga berkaitan dengan konten dakwah yang sulit untuk FYP (For your page) dan penikmat yang sedikit dan lebih tertarik untuk mengikuti trend yang sedang viral yang dianggap lebih menarik.

Actions (login required)

View Item