Problematika pembelajaran baca tulis al-Qur’an di Kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Kota Padangsidimpuan

Hasibuan, Kholidah Hannum (2023) Problematika pembelajaran baca tulis al-Qur’an di Kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Kota Padangsidimpuan. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1920100281.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB)

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah semakin berkembangnya zaman kemampuan peserta didik dalam membaca dan menulis Al-Qur’an semakin melemah. Banyak peserta didik yang menganggap pembelajaran baca tulis Al-Qur’an tidak penting, akan tetapi berdasarkan ajaran Rasulullah SAW bahwasanya Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi umat islam, maka wajib mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah problematika pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di Kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Kota Padangsidimpuan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apa problematika pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Kota Padangsidimpuan dan apa solusi untuk problematika pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Kota Padangsidimpuan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui problematika dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dan solusi yang dilakukan terhadap problematika pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan wawancara. Sedangkan teknik pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Kota Padangsidimpuan pertama, pendidik kurang terampil menggunakan media, dan kurang disiplin waktu. Kedua, peserta didik tidak mengenal huruf hijaiyah, kurang terbiasa membaca Al-Qur’an dan minat belajar peserta didik sangat rendah. Ketiga, sarana pembelajaran yang sangat minim hanya menggunakan Al-Qur’an, papan tulis dan spidol. Keempat, waktu pembelajaran yang hanya 1 kali pertemuan 40 menit dalam seminggu. Dan solusi yang diberikan yaitu pendidik memilih metode yang pas sesuai materi yang diajarkan, menggunakan media yang lebih efektif, dan memberikan motivasi serta nasihat agar peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an, serta mengoptimalkan waktu pembelajaran baca tulis Al-Qur’an.

Actions (login required)

View Item