Psikologi Maryam dalam Al-Qur’an pendekatan tafsir tematik terhadap Q.S. Ali-Imran: 42-48

Fatimah, Fatimah (2021) Psikologi Maryam dalam Al-Qur’an pendekatan tafsir tematik terhadap Q.S. Ali-Imran: 42-48. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 1710500009.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (5MB)

Abstract

Al-Qur’an memberikan motivasi ataupun dorongan terhadap manusia untuk memikirkan tentang kepribadiannya, tentang luar biasanya penciptaan Allah SWT dengan segala keunikan di setiap kejadiannya. Hal inilah yang menjadi dorongan terhadap manusia untuk mengadakan penelitian tentang jiwa dan rahasia-rahasianya. Sebagaimana yang terkandung dalam surat Ali-Imran ayat 42-48 mengenai Psikologi Maryam menghadapi kejadian luar biasa saat detik-detik kelahiran nabi Isa as. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tokoh Maryam yang diabadikan dalam al-Qur’an, dan bagaimana psikologi Maryam dalam al-Qur’an berdasarkan pendekatan tafsir tematik terhadap Q.S. Ali-Imran: 42-48. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi iniadalah penelitian keperpustakaan (library research). Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini yaitu berupa bahan-bahan pustaka yang bersifat primer seperti al-Qur’an dan kitab tafsir dengan pendekatan psikologi seperti TafsirAl-Azhar. Adapun sumber data sekunder diantaranya kitab tafsir, buku-buku maupun karya tulis ilmiah yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Maryam yang diabadikan dalam al-Qur’an merupakan wanita pilihan Allah SWT dikarenakan ia berasal dari keturunan yang baik, banyak beribadah, zuhud, mulia serta tersucikan dari berbagai bentuk keraguan dan akhlak yang buruk. Adapun mengenai psikologi Maryam berdasarkan penjelasan dari beberapa mufassir yaitu Maryam memiliki kepribadian yang baik dan tangguh terlihat dari sikap Maryam yang patuh dan tidak membantah kabar akan kehamilannya yang disampaikan melalui malaikat Jibril as, meskipun Maryam belum menikah dan tidak pernah disentuh oleh lelaki manapun. Kepribadian baik yang tertanam dalam diri Maryam berasal dari latar belakang masa kecilnya yang sangat kondusif, ia lahir dari orang tua yang sholih dan diasuh oleh seorang nabi yaitu nabi Zakaria as.

Actions (login required)

View Item