Pengaruh non performing financing (NPF) dan sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap pembiayaan pada bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) di Indonesia periode Januari 2013 - Oktober 2016

Sarumpaet, Fitriani (2017) Pengaruh non performing financing (NPF) dan sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap pembiayaan pada bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) di Indonesia periode Januari 2013 - Oktober 2016. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 13 220 0016.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (5MB)

Abstract

Penyaluran pembiayaan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perbankan. Semakin tinggi tingkat pembiayaan yang disalurkan maka semakin besar kemungkinan terjadi pembiayaan yang bermasalah atau yang sering disebut dengan Non Perfoming Financing (NPF). NPF merupakan risiko dari adanya pembiayaan yang disalurkan oleh bank kepada nasabah. Besar kecilnya NPF akan berpengaruh terhadap kecukupan modal karena hal tersebut mungkin dapat menurunkan tingkat probabilitas pada tahun berjalan. Disamping itu, bank juga harus memilih alternatif penyaluran dana, antara lain keuntungan dan risiko atas penyaluran dana dan waktu penyaluran dana. Salah satu alternatif penyaluran dana tersebut dengan menempatkan dana dalam bentuk suratsurat berharga. Bank dapat memperoleh keuntungan yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap rentabilitas bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara parsial dan simultan terhadap pembiayaan pada Bank Umun Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia periode Januari 2013 - Oktober 2016. Pembahasan penelitian ini berkaitan dengan bidang ilmu keuangan dimana dalam penelitian ini peneliti menganalisis laporan keuangan yang berhubungan dengan teori penelitian peneliti, yaitu membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan total pembiayaan serta bagian-bagian ilmu lain yang mendukung teori penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap variabel-variabel penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sumber data berupa data sekunder yaitu data laporan keuangan bulanan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) seluruh Indonesia yang diakses melalui situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode Januari 2013 sampai Oktober 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 46 bulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa studi kepustakaan dan dokumentasi dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan pembahasan penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan alat bantu statistik berupa SPSS Versi 23.0. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NPF dan SBIS memiliki hubungan yang sangat kuat dalam mempengaruhi pembiayaan, hal tersebut terbukti dari hasil perolehan nilai R yang terbentuk sebesar 0,873. Persentase dari pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0,751 atau 75,1%, artinya NPF dan SBIS mampu menjelaskan sebesar 75,1% atas perubahan terhadap pembiayaan, sedangkan sisanya sebesar 24,9% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil pengujian regresi diperoleh bahwa variabel NPF secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan yang ditunjukkan dengan nilai t hitung > t tabel yaitu 5,152 > 1,681. Variabel SBIS secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan yang ditunjukkan dengan nilai t hitung > t tabel yaitu 3,232 > 1,681. Sedangkan secara simultan antara NPF dan SBIS terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan yang ditunjukkan dengan nilai F hitung > F tabel yaitu 68,990 > 3,21.

Actions (login required)

View Item