Penerapan metode tahfidz di MTs. S Hajijah Amalia Sari Lingkungan III Batunadua Julu Kota Padangsidimpuan

Purwanto, Purwanto (2023) Penerapan metode tahfidz di MTs. S Hajijah Amalia Sari Lingkungan III Batunadua Julu Kota Padangsidimpuan. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1620100163.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)

Abstract

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjadi pedoman hidup manusia. Al-qur’an merupakan kitab suci ilahi dan sebagai salah satu mukjizat kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak ada keraguan dan penyempurnaan kitab sebelumnya. Semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT. Kegiatan menghafal al-qur’an telah ada sejak zaman Rasulullah SAW banyak para sahabat dianjurkan Nabi untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, baik menghafal sebagian saja maupun keseluruan Al-Qur’an. Sebab, dahulu para sahabat belum mengenal baca tulis, sehingga untuk pemeliharaan Al-Qur’an, Rasulullah menganjurkan para sahabat untuk menghafalnya. Rumusan Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah Bagaimana Penerapan Metode Tahfizh Al-Qur’an Di Mts.S Hajijah Amalia Sari Lingkungan III Batunadua Julu Kota Padangsidimpuan, Apa Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Penerapan Metode Tahfidz Al-Qur’an Di Mts.S Hajijah Amalia Sari Lingkungan III Batunadua Julu Kota Padangsidimpuan, Bagaimana Upaya Guru Dalam Meningkatkan Penerapan Metode Tahfidz Al-Qur’an Di Mts.S Hajijah Amalia Sari Lingkungan III Batunadua Julu Kota Padangsidimpuan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang dibutuhkan diperoleh dari informasi yaitu guru untuk data primer dan siswa data skunder. Hasil penelitian menemukan bahwa penerapan yang dilakukan guru yaitu menghafal, ,menyetorkan, dan mengulanginya kembali dalam proses penerapan metode ini guru memberikan setiap hari hafalan kepada siswa dimulai dari ayat yang mudah agar tidak terjadi rasa susah saat menghafal, kemudian menyetorkannya kepada guru, siswa yang sudah hafal dengan ayat yang diberikan guru bisa menghafalkannya kepada guru agar siswa tahu berapa ayat mereka sudah hafal, kemudian agar tidak terjadi kelupaan pada hafalan siswa, guru membuat mengulang kembali hafalan yang sudah mereka hafal agar mereka terbiasa mengingat hafalan yang telah lalu. Kendala yang dihadapi guru dalam penerapan metode tahfizh ini kurangnya minat belajar siswa sehingga timbul rasa malas kepada mereka, kemudian dari segi kemampuan siswa berbeda-beda hal inilah yang menyebabkan kendala di dalamnya sebagian siswa mudah menghafal ada juga yang sulit.

Actions (login required)

View Item