Electronic Theses of UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai religius pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan

Agustama, Fadli (2023) Implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai religius pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan. Masters thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

[img] Text
1923100309.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)

Abstract

Pendidikan Agama Islam memiliki beberapa nilai, salah satunya nilai religius. Dari segi etimologis nilai adalah harga dan derajat. Sedangkan dari segi terminologis nilai merupakan mutu empirik yang kadang-kadang sulit atau tidak bisa didefinisikan Jadi nilai merupakan dasar yang dapat mempengaruhi manusia dalam memilih dan melakukan segala sesuatu atau tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan kepercayaan dan keyakinannya. Implementasi Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha penanaman aqidah Islam kepada anak didik sebagai generasi Islam untuk memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia mengamalkan nilainilai ajaran Islam setiap waktu, kapanpun dan dimanapun berada Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah di atas maka peneliti mengemukakan rumusan masalah seperti berikut: Bagaimana pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai religius di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan? Maka tujuan penelitian ini ialah Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai religius di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan. Sholat merupakan rukun Islam yang ke 2 setelah mengucap dua kalimat Syahadat. Dan sholat merupakan kewajiban atas setiap umat Islam. nilai religius siswa dalam mendirikan sholat belum terlaksana dengan baik. Karena dari observasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat di waktunya sholat zuhur siswa bukannya pergi untuk melaksanakan sholat akan tetapi pergi ke kantin untuk makan siang. Seperti yang dikatakan kepala sekolah di atas hanya sedikit siswa yang melaksanakan sholat hanya berkisar 2-3% siswa. Karena mereka juga melihat guru yang ada disana tidak melaksanakan sholat, hanya guru yang rumahnya jauh saja yang melaksanakan sholat disana. Karena sebagian besar guru disana melaksanakan sholat di rumah dikeranakan jam pulang sekolah masih bisa melaksanakan sholat dirumah. Dalam hal pembiasaan infak atau berbagi kepada sesama, guru menekankan kepada siswa agar saling membantu dan berbagi jika ada yang membutuhkan. Seperti halnya jika ada yang kemalangan baik itu dari pihak murid maupun guru semuanya di wajibkan untuk memberikan infak kepada yang tertimpah musibah tersebut.. siswa tidak terbebani jika dilakukannya hal yang berhubungan dengan infak. Karena menurut mereka itu memang perbuatan baik yang bisa membantu orang yang terkena musibah. Salah satu ciri-ciri dari orang yang beriman yaitu bertutur kata yang baik. Bertutur kata yang baik juga merupakan cerminan dari akhlak seorang muslim yang akan membawa kedamaian bagi orang lain serta dirinya sendiri. bertutur kata yang baik itu harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik itu kepada yang lebih tua dari kita ataupun yang lebih muda dari kita. memang kalau soal tutur kata yang baik para siswa di SMA Negeri 1 Angkola Timur masih belum bisa dikatakan semuanya bertutur kata yang baik. Mereka terkadang mengucapkan kata-kata yang kurang baik untuk di dengar. Kebiasaan kata toleransi itu dikaitkan dengan perbedaan agama ataupun kepercayaan. Dengan adanya sikap toleransi antar agama, konflik ataupun perpecahan antarkelompok bahkan individu tidak akan terjadi. Hal ini perlu diperhatikan karena di Indonesia mempunyai latar belakang perbadaan beragama, mulai dari suku, ras, keyakinan hingga warna kulit. Karena di Sekolah Menengah Atas Negeri ini bukan hanya muslim saja melainkan ada juga yang non muslim. Walaupun muslim yang memiliki jumlah lebih banyak, itu tidak menjadikan siswa yang non muslim merasa terkucilkan dikarenakan semua siswa di SMA ini menganggap mereka sama tapi mereka masih mengetahui batasan. a. Memberikan informasi tentang perkembangan pendidikan agama Islam kepada siswa, serta mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan dalam membentuk nilai-nilai religius. b. Melakukan kerjasama antar pihak sekolah dengan orangtua dalam membentuk nilai-nilai religius. Pembelajaran intrakurikuler pendidikan agama Islam dalam membangun nilai-nilai religius peserta didik dilakukan dengan cara sistematik dengan menggunakan kurikulum 2013 dan sesuai dengan unsur-unsur pembelajaran. Dan pembelajaran intrakurikuler juga dilakukan dengan berpusat pada peserta didik dan dimaksimalkan pada aspek-aspek materi konseptual dan ilustrasi serta pemberian contoh- contoh yang kontekstual. Kemudian untuk pengamalannya dilakukan dengan penilaian sikap dan kontrol perkembangan sikap serta praktik- praktik keagamaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Supervisors: Dr. Muhammad Darwis Dasopang, M.Ag. dan Dr. Zulhammi, M.Ag., M.Pd.
Keywords: Pembelajaran pendidikan agama Islam; Nilai religius; Siswa
Subjects: 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130103 Higher Education
13 EDUCATION > 1302 Curriculum and Pedagogy > 130211 Religion Curriculum and Pedagogy
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Pascasarjana > Program Magister > S2 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Ms Fatimah Adzahro Ramadani Gaja
Date Deposited: 01 Nov 2023 07:50
Last Modified: 01 Nov 2023 07:59
URI: http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/9589

Actions (login required)

View Item View Item