Kondisi psikologis wanita setelah kematian suami di Desa Sipange Godang Kecamatan Sayurmatinggi

Nurhaflah, Anisa (2023) Kondisi psikologis wanita setelah kematian suami di Desa Sipange Godang Kecamatan Sayurmatinggi. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1830200018.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Kondisi psikologis wanita setelah kematian suami yang seharusnya kematian dapat diterima oleh setiap manusia. Tetapi, terkadang orang yang ditinggalkan menyikapi hal ini dengan berbagai keadaan yang berbeda-beda. Suami dan istri yang telah hidup bersama kemudian dikejutkan secara tiba-tiba oleh kematian pasangannya, akan berdampak pada kondisi emosional pasangan yang ditinggalkan. Tujuan penelitian ini adalah membahas tentang bagaimana kondisi psikologis wanita setelah kematian suami, dan bagaimana langkah yang dilakukan untuk mengurangi dampak psikologis pada wanita di Desa Sipange Godang Kecamatan Sayurmatinggi saat melalui proses berduka setelah kematian suaminya. Metode penelitian dalam penulisan ini yaitu jenis penelitian yang menggunakan penelitian lapangan, dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah 4 orang perempuan yang ditinggal mati suami maksimal 5 tahun dan tidak menikah lagi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah dengan wawancara, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kondisi psikologis wanita di Desa Sipange Godang Kecamatan Sayurmatinggi adalah perasaan sedih, kecemasan serta rasa optimis. Rasa sedih dirasakan semua informan, rasa sedih karena tidak dapat memenuhi keinginan anak-anak mereka dan kesedeihan karena kesepian yang dialami. Kecemasan atau kegelisahan dirasakan dua informan, yaitu kecemasan akan tidak bisa membiayai hidup anak-anak mereka. Satu informan tidak merasakan kecemasan karena merasa yakin akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak-anaknya. Sedangkan satu informan lainnya tidak merasa cemas karena semua anak-anaknya sudah dewasa dan menikah. Rasa optimis yang dirasakan informan karena adanya anak yang menjadi alasan informan untuk terus berusaha menjalani hidup. Adapun hal yang dilakukan oleh informan untuk mengurangi dampak negatif yang dirasakan dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, adanya dukungan dari keluarga serta ikhlas.

Actions (login required)

View Item