Persepsi lanjut usia terhadap materi bimbingan keagamaan di Panti Jompo Titian Ridho Ilahi Yayasan Al-Yusufiah Desa Huta Holbung Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan

Andriani, Ani (2023) Persepsi lanjut usia terhadap materi bimbingan keagamaan di Panti Jompo Titian Ridho Ilahi Yayasan Al-Yusufiah Desa Huta Holbung Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1830200065.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang dari peneliti ini langsung dari suatu proses seseorang mengetahui melalui panca indranya. Proses pemberian makna oleh peserta pemberian materi bimbingan keagamaan di Panti Jompo yang berusia 61 tahun sampai dengan usia 85 tahun, di dalam pemberian materi bimbingan keagamaan tidak semua lanjut usia memiliki persepsi yang positif akan tetapi, ada juga diantara mereka yang memiliki persepsi negatif terhadap materi bimbingan keagamaan yang berada di panti jompo. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah berfokus pada apa saja materi bimbingan keagamaan di Panti Jompo Titian Ridho Ilahi Yayasan Al-Yusufiah dan bagaimana persepsi lanjut usia terhadap pemberian materi bimbingan keagamaan di Panti Jompo Titian Ridho Ilahi. Adapun Jenis Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif atau lapangan (field reseach) yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Adapun sumber data primer sebanyak 15 orang lansia dan data sekunder 2 orang yaitu pimpinan dan staf pengurus panti jompo. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi lapangan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian skripsi ini adalah adanya pemberian materi seperti ilmu tauhid, ilmu ibadah dan ilmu tasawuf. Materi bimbingan keagamaan dilaksanakan secara mandiri pada saat lansia memiliki masalah dan akan menjumpai pimpinan atau Tuan Naborkat, kemudian materi bimbingan keagamaan juga dilaksakan secara berkelompok yang dilaksnakan 3 kali dalam satu minggu. Kemudian terdapat perbedaan pendapat warga emas (lansia) mengenai materi yang disampaikan oleh ustadz, warga emas (lansia) memiliki persepsi positif dan negatif. 10 orang lanjut usia berpersepsi positif seperti memberikan materi yang menarik, memberikan materi yang jelas dan mudah dipahami dan cara ustadz memberikan materi tidak terburu-buru, 5 orang lanjut usia berpersepsi negatif seperti pemberian materi yang biasa saja, suasana kurang kondusif.

Actions (login required)

View Item