Problematika musyrif dalam pembinaan karakter mahasantri di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Padangsidimpuan

Siregar, Rahmadani (2022) Problematika musyrif dalam pembinaan karakter mahasantri di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Padangsidimpuan. Masters thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 1823100234.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (9MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya problematika musyrif dari aspek kompetensi, beban tugas, usia, dan kemampuan komunikasi dalam pembinaan karakter mahasantri di Ma'had Al-Jahami’ah Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui problematika musyrif dari aspek kompetensi, beban tugas, usia, dan kemampuan komunikasi dalam pembinaan karakter mahasantri di Ma'had Al-Jahami’ah Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat induktif, maksudnya penelitian membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dan data dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, meliputi deskripsi yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam (interview), serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan yang ada. Hasil penelitian: pertama, problematika musyrif dari aspek kompetensi didapati bahwa para musyrif diangkat berdasarkan hasil seleksi penerimaan musyrif dengan IPK ≤ 3,00, lulus seleksi bahasa Inggris, bahasa Arab, baca Qur’an, dan kepemimpinan. Para Musyrif, merupakan mahasiswa aktif kuliah di Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan. Kedua, problematika musyrif dari aspek beban tugas didapati bahwa berdasarkan jadwal pembinaan karakter yang dilaksanakan yang diprogram di Ma’had Al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan, para musyrif waktunya banyak yang terpakai untuk keperluan pribadinya sendiri. Seperti mengerjakan tugas kuliahnya yang begitu banyak. Sehingga dalam proses pembinaan karakter yang dilakukan musyrif kadang terganggu atau bisa dikatakan tidak maksimal. Ketiga, problematika musyrif dari aspek usia didapati bahwa usia musyrif dengan para mahasantri di Ma’had Al-Jami’ah yang tidak terlalu berbeda menjadi suatu hal yang harus diperhatikan. Dengan usia yang hampir sama, menyebabkan kendala tersendiri bagi para musyrif dalam membina karakter mahasantri. Hal ini karena mahasantri merasa orang yang membina mereka adalah sama pengetahuannya dengan mereka, atau dengan kata lain mereka merasa bahwa musyrif adalah teman sebaya mereka. Keempat, problematika musyrif dari aspek kemampuan komunikasi para musyrif yang ditandai dengan kemampuan dalam menggunakan cara berkomunikasi dalam pembinaan karakter mahasantri yaitu dengan cara ceramah, persuasif, pembiasaan, halaqah, cerita, mau’izhotil hasanah, nasehat, suritauladan, amsal, diskusi, praktikum, teguran, pemberian sanksi/hukuman. Pelaksanaan pembinaan karakter kurang maksimal karena masiterdapat musyrif yang kurang memiliki kemampuan komunikasi di depan umum karena masih ada rasa takut dan malu.

Actions (login required)

View Item