Electronic Theses of UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Istri sebagai pencari nafkah utama (pada keluarga parengge-rengge di Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan) di tinjau dari kompilasi hukum Islam

Siregar, Mujur Pangidoan (2023) Istri sebagai pencari nafkah utama (pada keluarga parengge-rengge di Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan) di tinjau dari kompilasi hukum Islam. Masters thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

[img] Text
2150300018.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (4MB)

Abstract

Kurangnya tanggung jawab suami di dalam rumah tangga yang tidak mampu memenuhi semua kebutuhan, membuat istri harus menggantikan posisi suami sebagai pencari nafkah dalam rumah tangga. Adapun penyebab istri sebagai pencari nafkah karena: a). Kurangnya pendapatan suami. b). Penghasilan suami yang tidak pasti. c). Suami tidak bekerja. d). Suami tidak memiliki pekerjaan yang tetap atau yang biasa orang sebutkan bekerja serabutan. e). Suami melalaikan kewajibannya memberi nafkah. Nafkah istri menjadi kewajiban bagi suami untuk memenuhinya dikarenakan sudah menjadi tanggungannya. Nafkah kerabat wajib dipenuhi oleh kerabatnya disebabkan hubungan darah dan mahram, sedangkan nafkah seorang hamba wajib dipenuhi oleh tuannya disebabkan karena kepemilikan, mencermati beberapa definisi serta batasan tersebut di atas dapat dipahami, bahwa nafkah adalah pengeluaran yang biasanya dipergunakan oleh seseorang untuk orang yang menjadi tanggungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup, baik berupa pangan, sandang ataupun papan dan lainnya. Fenomena yang terjadi di dalam keluarga di berbagai desa yang ada di Kecamatan Angkola Muaratais, ada beberapa ibu yang menggantikan peran suami di dalam rumah tangga, dengan bekerja sebagai Parengge-Rengge (Pedagang eceran dipasar) untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga, Alasan yang membuat para istri bekerja sebagai Parengge-Rengge adalah dikarenakan suami sudah tidak mampu lagi memberikan nafkah atau ada beberapa suami yang bekerja tetapi tidak mencukupi semua keperluan yang ada di dalam rumah tangga Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah faktor penyebab istri sebagai pencari nafkah utama pada keluarga Parengge-Rengge?. Bagaimana dampak yang terjadi terhadap keluarga di saat istri bekerja sebagai Parengge-Rengge.?. Bagaimana tinjauan Kompilasi Hukum Islam tentang istri pencari nafkah keluarga?. Adapun tujuan penelitiannya adalah Untuk menjelaskan faktor penyebab istri sebagai pencari nafkah utama pada keluarga Parengge-Rengge. Untuk mengetahui dampak yang terjadi terhadap keluarga di saat istri bekerja sebagai Parengge-Rengge. Untuk menjelaskan tinjauan Kompilasi Hukum Islam tentang istri pencari nafkah dalam keluarga. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriftif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Dari penelitian yang dilakukan dapat ditemukan beberapa penyebab istri sebagai pencari nafkah dalam rumah tangga, dengan penyebab yang berbeda, yang dimana penyebab tersebut sebagai berikut: pertama, ketidak mampuan suami dalam mencari nafkah karena faktor penyakit stroke, dan ada juga karena faktor lanjut usia (lansia), dan yang kedua penyebab pengangguran, dan yang ketiga kurangnya penghasilan suami, inilah beberapa penyebab yang menjadikan istri sebagai pencari nafkah dalam keluarga. Sehingga berdampak terhadap keharmonisan rumah tangga, yang dimana selalu terjadi keributan dikarenakan suami tidak memberikan segala kebutuhan di dalam rumah tangga, dan dampak tersebut juga berimbas kepada anak-anak, apabila istri bekerja parengge-rengge setiap pagi yang harus berangkat mulai pukul 04:00 dini hari sampai 17:00 wib membuat anak tidak terurus secara baik. Karena di dalam Hukum Islam telah mengatur segala kebutuhan di dalam rumah tangga itu adalah kewajiban seorang suami, tetapi di dalam Hukum Islam, hukum istri bekerja adalah diperbolehkan dan bisa menjadi sunnah atau wajib apabila perempuan tersebut memang membutuhkan penghasilan, seperti ketika dia menjadi janda dan tidak ada yang bisa menanggung kebutuhan ekonomi dirinya. Tetapi dalam permasalah yang terdapat dalam keluarga parengge-rengge ini adalah beberapa suami yang sama sekali tidak bisa bekerja karena sakit fatal, ada juga suami yang bekerja tetapi tidak mencukupi penghasilannya untuk kebutuhan di dalam rumah tangga, dan ada juga para suami yang melalaikan tanggung jawabnya sama sekali tidak mempunyai pekerjaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Supervisors: Dr. Fatahuddin Aziz Siregar, M.Ag. dan Dr. Zulhammi, S.Ag., M.Pd.
Keywords: Istri dan pencari nafkah utama
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law
Divisions: Pascasarjana > Program Magister > S2 Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Ms Fatimah Adzahro Ramadani Gaja
Date Deposited: 14 Jul 2023 04:14
Last Modified: 14 Jul 2023 04:14
URI: http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/8928

Actions (login required)

View Item View Item