Pelaksanaan program keluarga berencana pada pasangan muslim di bawah umur di Kabupaten Mandailing Natal perspektif maqashid syariah

Ramadan, A. (2023) Pelaksanaan program keluarga berencana pada pasangan muslim di bawah umur di Kabupaten Mandailing Natal perspektif maqashid syariah. Masters thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 2150300014.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi Kabupaten Mandailing Natal yang cenderung menikah di usia yang relatif muda, yaitu di bawah 20 tahun padahal berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan, bahwa batas usia perempuan dan laki-laki adalah 19 tahun untuk dapat melangsungkan perkawinan secara sah. Sedangkan pada Pasal 6 ayat 2 undang-undang tersebut menyebutkan bahwa untuk melangsungkan perkawinan seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun harus mendapat izin dari orangtua yang bersangkutan, fenomena perkawinan muda di Mandailing Natal perlu dilakukan kajian. rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan program keluarga berencana pada pasangan Muslim di ibawah umur di Kabupaten Mandailing Natal dan bagaimana Perspektif Maqoshid Syariah terhadap pelaksanaan program keluarga berencana pada pasangan Muslim di bawah umur di Kabupaten Mandailing Natal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program keluarga berencana pada pasangan Muslim di bawah umur di Kabupaten Mandailing Natal dan untuk mengetahui Persfektif Maqoshid Syariah terhadap pelaksanaan program keluarga berencana pada pasangan Muslim di bawah umur di Kabupaten Mandailing Natal. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi dan wawancara Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi dan wawancara. Pengelolaan data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan kategorisasi, pengorganisasian data, pendeskripsian data, dan menarik kesimpuan. Teknik pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini yaitu kepercayaan atau kredibilitas, ketergantungan atau dependability, konfirmabilitas. Hasil dari penelitian ini yaitu Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kabupaten Mandailing Natal masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi sehingga melakukan program KB, dilihat dari kondisi ekonomi yang dibilang pas pasan dan kondisi usia yang belum siap untuk mempunyai anak sehingga mereka perlu melakukan program KB tersebut sehingga anak-anak yang dilahirkan sesuai yang diharapkan terpenuhi kebutuhan, sehat serta mandiri. Dalam perspektif Maqoshid Syariah, Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya menciptakan keluarga berkualitas, baik secara agama maupun kemanusiaan. Di dalam Maqhashid Syari’ah Pemeliharaan keturunan atau Hifz al-nasl merupakan kebutuhan yang dharuriyyat yakni kebutuhan utama yang harus di pelihara dan dilindungi dengan sebaik-baiknya oleh syari’at islam sebagai orang tua, Mengikuti program KB bisa menjadi kebutuhan sekunder atau kebutuhan hajiyyat bagi keluarga, yang mana keberadaannya dibutuhkan untuk memberikan kemudahan serta menghilangkan kesukaran dan kesulitan dalam kehidupan keluarga. Dengan mengatur jarak atau menunda kehamilan anak , diharapkan sebuah keluarga tidak merasa terbebani dalam mecncukupi segala kebutuhan yang ada dalam keluarga baik dari segi perekonomian, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan keluarga yang lain.

Actions (login required)

View Item