Peran pengurus majelis taklim dalam peningkatan pengamalan agama masyarakat di Desa Banjar Aur Utara Kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal

Hagabean, Fauzi (2023) Peran pengurus majelis taklim dalam peningkatan pengamalan agama masyarakat di Desa Banjar Aur Utara Kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1830400022.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Di zaman sekarang kurangnya pemahaman agama adalah salah satu persoalan umum yang sering ditemui dalam masyarakat, mereka terlalu sibuk dengan kehidupan duniawi, berdasarkan hasil wawancara, peneliti melakukan wawancara dengan pembina Majelis taklim, beliau mengatakan bahwa dari permasalahan masyarakat dalam hal agama, kurangnya keaktifan para pengurus dalam kegiatan keagamaan serta sedikitnya anggota Majelis taklim yang ikut bergabung. Landasan Teori terdiri dari pengertian peran dan Peran pengurus majelis taklim terhadap pengamalan pengamalan agama masyarakat, materi dakwah dalam Majelis taklim serta metode dakwah yang digunakan dalam Majelis taklim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif denagn metode dekskriptif. Subjek penelitian ini adalah masyarakat di desa Banjar Aur Utara. Metode pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk yang sesuai sehingga mudah dibaca dan dipahami. Kemudian data dianalisis dan diambil kesimpulan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: Peran pengurus Majelis taklim dalam meningkatkan pengamalan agama masyarakat sudah maksimal, bisa dilihat dari Majelis taklim mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat yaitu Sebagai pembinaan keagamaan dengan memberikan kajian ilmu rutin setiap minggu dengan isi materi berupa akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban islam, pada hari-hari yang telah ditentukan untuk kaum bapak-bapak pada malam jumat, ibuk-ibuk hari jumat, remaja/muda-mudi pada malam kamis, serta anak-anak pada malam selasa, dengan mengundang Ustadz dari berbagai daerah yaitu: Panyabungan, Natal, bahkan dari Padangsidimpuan. kemudian terciptanya keluarga yang harmonis dari pendidikan keluarga sakinah, kaum dhuafa diberdayakan melalui saluran bantuan berupa pangan dan sandang seperti pakaian diberikan 1 stel (baju dan celana) kepada anak yatim sebanyak 20 orang, serta uang tunai Rp. 150.000 perorang, beras 10kg diberikan kepada janda sebanyak 15 orang, begitu juga 10kg beras diberikan kepada fakir miskin dari 17 rumah tangga, yang dilaksanakan sekali setahun, pembuatan tempat belajar ilmu agama dari disediakannya sarana dan prasarana (1 gedung Majelis taklim), serta kerukunan antar masyarakat yang menciptakan silaturahmi yang baik. Dan juga faktor pendukung dalam pegamalan agama yaitu: Ilmu pengetahuan yang luas dari pengurus, motivasi dalam diri manusia itu sendiri serta keluarga sebagai kelompok pendukung. faktor penghambat yaitu: kurangnya keaktifan pengurus, kesadaran dalam diri, kehadiran masyarakat terkadang hanya 50% serta serta dana terkumpul tidak mencapai target, kesibukan pekerjaan serta faktor kendaraan.

Actions (login required)

View Item