Pemanfaatan gadai boat di Desa Jawi-Jawi Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu dalam pandangan fiqh muamalah

Nurhabni, Nurhabni (2022) Pemanfaatan gadai boat di Desa Jawi-Jawi Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu dalam pandangan fiqh muamalah. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 1810200025.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Masyarakat desa Jawi-Jawi dalam memenuhi kebutuhan hidup bekerja sebagai petani, buruh dan wiraswasta, karena kebutuhan yang banyak sebagian masyarakat setempat mencari jalan alternative untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara menggadaikan barang berharga yang dimiliki, menurut kebiasaan masyarakat setempat barang yang digadaikan akan diambil manfaatnya oleh penerima gadai. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pandangan fiqh muamalah terhadap pemanfaatan gadai. Gadai (rahn) merupakan suatu kategori dari perjanjian utang-piutang, dan praktik gadai ini sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, Gadai dalam fiqh mu’amalah dikenal dengan kata ar-rahn, yaitu menyimpan suatu barang sebagai tanggungan utang. Jenis penelitian ini adalah field research (lapangan), pendekatan deskriptif, yaitu bertujuan untuk menggambarkan suatu situasi dan peristiwa berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan untuk memperoleh kesimpulan. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah rahin dan murtahin yang melakukan pemanfaatan gadai boat, kemudian teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tekhnik snowball sampling dengan menggunakan wawancara. Untuk mendapatkan hasil penelitian maka penulis mengadakan wawancara dan observasi kepada rahin dan murtahin, tokoh agama serta masyarakat Desa Jawi-jawi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa gadai yang dilakukan oleh masyarakat Jawi-jawi jika dilihat dari segi akad dan rukunnya sudah memenuhi sebagaimana yang telah dijelaskan pada kajian fiqh muamalah, namun jika dilihat dari barang yang dijadikan jaminan tersebut dimanfaatkan oleh murtahin yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam praktik gadai, hal itu merupakan suatu kebiasaan masyarakat setempat dikarenakan minimnya pengetahuan tentang bagaimana seharusnya barang jaminan tersebut diperlakukan oleh rahin maupun pihak murtahin.

Actions (login required)

View Item