Peningkatan kreativitas belajar siswa melalui model pembelajaran creative problem solving pada materi perubahan wujud benda di Kelas V SD Negeri 200515 Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

Suryani, Suryani (2022) Peningkatan kreativitas belajar siswa melalui model pembelajaran creative problem solving pada materi perubahan wujud benda di Kelas V SD Negeri 200515 Pijorkoling Kota Padangsidimpuan. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 1720500007.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini disebabkan oleh rendahnya kreativitas belajar siswa beberapa alasan diantaranya kurangnya penggunaan model pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan guru hanya dengan metode ceramah dan penugasan hal ini yang menyebabkan kreativitas belajar siswa rendah. Upaya yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving. Berdasarkan latar belakang di atas tujuan penelitian ini untuk mengetahuiada atau tidaknya peningkatan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving di kelas V SD Negeri 200515 Pijorkoling Kota Padangsidimpuan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang terdiri dari duasiklus yang setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiridari perencanaan, tindakan/pelaksanaan, observasi kegiatan siswa dan guru, danrefleksi. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru, untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa maka instrumen yang digunakan yaitu berupa tes kreativitas, observasi kreativitas, dan observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada materi perubahan wujud benda di kelas V SD Negeri 200515 Pijorkoling Kota Padangsidimpuan. Hal ini dibuktikan dari pra siklus dengan rata-rata nilai kreativitas 62,39, kemudian pada siklus I pertemuan I dengan rata-rata nilai kreativitas 70,86, peneliti melakukan perbaikan sehingga pada siklus I pertemuan II rata-rata nilai kreativitas 73,26. Berdasarkan presentase pada siklus I kreativitas siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimum peneliti melanjutkan tindakan dengan melakukan perbaikan padasiklus II. Siklus II pertemuan I memperoleh rata-rata nilai kreativitas 81,73, siklus II pertemuan II memperoleh rata-rata nilai kreativitas 84,56. Secara keseluruhan kendala yang dihadapi pada siklus I dan siklus II yaitu kurangnya penerapan model pembelajaran dan kemampuan guru dalam pengelolaan kelas, namun hal tersebut telah diperbaiki dan telah mencapai kriteria ketuntasan minimum.

Actions (login required)

View Item