Problematika pembelajaran hifzil qur’an kelas binaan pada kelas VII di MTs S YPKS Padangsidimpuan

Harahap, Mahlil (2021) Problematika pembelajaran hifzil qur’an kelas binaan pada kelas VII di MTs S YPKS Padangsidimpuan. Masters thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 1823100266.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB)

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini MTs S YPKS Padangsidimpuan membuat program Hifzil Qur’an bagi anak didiknya, lulusan dari Madrasah tersebut kebanyakan masuk ke Madrasah Aliyah Negeri dari pada masuk ke Sekolah umum, dikarenakan lulusan MTs YPKS ini sudah ada modal utama bagi mereka dalam pembelajaran pendidikan agama Islam lebih mendalam terutama dibidang Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika pembelajaran hifzil Qur’an Kelas binaan pada Kelas VII di MTs S YPKS Padangsidimpuan. Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara dan dekumentasi. Analisis datanya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yakni berupa pemaparan data secara tertulis mengenai data-data yang terkait, baik berupa tertulis maupun lisan dari informan penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) Pelaksanaan Pembelajaran Hifzil Quran kelas binaan pada kelas VII MTs YPKS Padangsidimpuan ada perbedaan antara kelas biasa dengan kelas binaan, kelas biasa hanya dua jam pelajaran dalam perminggu sedangkan kelas binaan selain dua jam wajib maka ditambah pada sore hari. (2) problematika pembelajaran hifzil di MTs YPKS Padangsidimpuan terdapat 5 problem. Yang pertama problem pendidik yang bukan hafidz Qur’an, kurangnya penggunaan media, kurang disiplin. Yang kedua problem peserta didik yaitu kurangnya minat dan motivasi, sifat malas, kemampuan baca Qur’an, sering lupa ayat, bosan/jenuh, tidak bisa membagi waktu, pengaruh gadget dan teman bermain, kurangnya dukungan dari keluarga ( orangtua). Yang ketiga problem penggunaan media belum menggunakan media yang bervariasi hanya menggunakan Al-Qur’an dan juz amma. Yang keempat problematika lingkungan belajar lingkungan belajar kurang mendukung diakibatkan bising dan dipengaruhi teman sehingga tidak fokus menghafal. Yang kelima problematika sarana yang kurang memadai dalam menghafal, tidak ada ruang khusus sehingga anak-anak tidak fokus untuk menghafal Al-Qur’an.

Actions (login required)

View Item