Electronic Theses of UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Studi komparatif penafsiran Muhammad Rasyid Ridha dan Hamka tentang pernikahan beda agama

Harahap, Ummi Jamilah (2021) Studi komparatif penafsiran Muhammad Rasyid Ridha dan Hamka tentang pernikahan beda agama. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

[img] Text
1710500007.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)

Abstract

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pernikahan beda agama. Pernikahan beda agama masih menjadi polemik, sehingga relevan untuk dikaji. Masalah ini terus menjadi perbincangan para ulama karena pernikahan beda agama ini masih sering terjadi dalam masyarakat. Muhammad Rasyid Ridha dan Hamka sebagai seorang mufassir, mencarikan solusi hukum dalam al-Qur‟an terhadap permasalahan nikah beda agama yang juga terjadi di zaman mereka. Masalah pokok skripsi ini adalah bagaimana penafsiran Muhammad Rasyid Ridha dan Hamka tentang ayat pernikahan beda agama dan bagaimana komparasi penafsiran mengenai ayat tersebut. Batasan penelitian yaitu penafsiran Muhammad Rasyid Ridha dan Hamka tentang ayat pernikahan beda agama: 1) Pernikahan antara pria muslim dengan wanita musyrik. 2) pernikahan antara pria muslim dengan wanita ahli kitab. Skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana penafsiran Muhammad Rasyid Ridha dan Hamka tentang 2 batasan masalah di atas. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Sumber primer penelitian ini adalah Tafsir Al�Manar dan Tafsir Al-Azhar. Data sekundernya berupa buku-buku dan bahan lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian. Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode muqarran (perbandingan). Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : Pertama, masalah pernikahan antara pria muslim dengan wanita musyrik. Menurut penafsiran mereka, hukumnya adalah haram. Namun menurut Muhammad Rasyid Ridha, kata “musyrikat” dalam ayat itu bermakna khusus yang hanya untuk musyrikat Arab. Sedangkan Hamka mengatakan bahwa ayat itu bermakna umum. Kedua, masalah pernikahan antara pria muslim dengan wanita Ahli Kitab. Menurut penafsiran mereka hukumnya boleh. Mereka berbeda tentang kriteria ahli kitab. Menurut Muhammad Rasyid Ridha kriterianya adalah setiap umat yang punya kitab suci. Sedangkan Hamka menyatakan bahwa kriterianya adalah penganut Yahudi dan Nasrani saja.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisors: Hasiah, M.Ag dan Desri Ari Enghariano, M.A.
Keywords: Penafsiran; Muhammad Rasyid Ridha; Hamka; Pernikahan beda agama
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012820 Nikah Beda Agama (Inter-Religious Marriage)
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040301 Al-Quran, Tafsir and related science
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Ms Darmayanti Simamora
Date Deposited: 06 Sep 2021 01:46
Last Modified: 25 Oct 2021 04:37
URI: http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/6938

Actions (login required)

View Item View Item