Pemahaman masyarakat Ḍiddul Bāţil desa Sihepeng Lorong II Kecamatan Siabu tentang syarat salat jum’at

Hasibuan, Zuraida (2010) Pemahaman masyarakat Ḍiddul Bāţil desa Sihepeng Lorong II Kecamatan Siabu tentang syarat salat jum’at. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 05 210 325.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (601kB)

Abstract

Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemahaman masyarakat ḍiddul bāţil Desa Sihepeng Lorong II Kecamatan Siabu Tentang Syarat Salat Jum’at. Sedangkan tujuan penelitian ni untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat ḍiddul bāţil Desa Sihepeng Lorong II Kecamatan Siabu Tentang Syarat Salat Jum’at. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan (Field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini akan menggambarkan bagaimana pemahaman masyarakat ḍiddul bāţil Desa Sihepeng Lorong II Kecamatan Siabu Tentang Syarat Salat Jum’at. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dari lapangan maka peneliti menggunakan observasi dan wawancara secara langsung dengan masyarakat ḍiddul bāţil serta tokoh-tokohnya. Kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan langkah-langkah yaitu: mengklasifikasikan data, menyeleksi data sesuai dengan masalah yang dibahas, menghubungkan informasi data, mendeskripsikan data dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian yang dilaksanakan, peneliti mendapatkan hasil bahwa pemahaman masyarakat ḍiddul bāţil Desa Sihepeng Lorong II Kecamatan Siabu Tentang Syarat Salat Jum’at mayoritas sama dengan pemahaman yang dikemukakan Syafi’i yaitu Islam, baliqh, berakal, merdeka, laki-laki, berbadan sehat dan penduduk asli setempat, akan tetapi setelah pecahnya penganut paham ḍiddul bāţil menjadi sedikit maka mereka menambahi tentang syarat kewajiban melaksanakan salat jum’at yaitu: sepaham dengan mereka (sama-sama ḍiddul bāţil), sama-sama qari’ (sama-sama mampu jadi imam), hapal al-Qur’an 3 juz, mampu membaca al-Qur’an dengan fasih serta tartil dan tajwidnya, mempunyai mesjid tersendiri harus 40 orang, harus sehat yang 40 orang, harus laki-laki dewasa, khatibnya paling rendah berumur 30 tahun.

Actions (login required)

View Item