Pelanggaran taklik talak sebagai alasan perceraian (studi kasus di pengadilan agama Padangsidimpuan)

Simamora, Ariadi Praja (2010) Pelanggaran taklik talak sebagai alasan perceraian (studi kasus di pengadilan agama Padangsidimpuan). Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 05 210 283.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (678kB)

Abstract

Penelitian skripsi ini berjudul “Pelanggaran Taklik Talak Sebagai Alasan Perceraian (Studi Kasus di Pengaadilan Agama Padangsidimpuan)". Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang dimaksud dengan taklik talak, apakah jenis pelanggaran taklik talak yang lebih dominan sebagai alasan perceraian di Pengadilan Agama Padangsidimpuan dan faktor apa saja yang melatar-belakangi terjadinya pelanggaran taklik talak di Pengadilan Agama Padangsidimpuan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan taklik talak, untuk mengetahui poin taklik talak yang sering dilanggar oleh suami sebagai alasan perceraian di Pengadilan Agama Padangsidimpuan dan untuk mengetahui faktor yang melatar-belakangi terjadinya pelanggaran taklik talak di Pengadilan Agama Padangsidimpuan Penelitian ini menggunakan field research, yaitu mengambil data dari lapangan penelitian, dalam hal ini adalah Pengadilan Agama Padangsidimpuan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi dokumen dan studi pustaka. Data yang diperoleh selanjutnya diolah secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian diketahui bahwa alasan pelanggaran taklik talak yang lebih banyak terjadi di Pengadilan Agama Padangsidimpuan adalah suami membiarkan (tidak memperdulikan) istri selama enam bulan dan menyakiti badan/jasmani istri (penganiayaan). Hal ini disebabkan, suami tidak memenuhi tanggungjawabnya sebagai kepala rumah tangga dikarenakan tidak mempunyai pekerjaaan tetap, malas bekerja, suka meminum-minuman keras, kurang peduli terhadap keluarga dan tentunya menyebabkan terjadinya pertengkaran. Pada bagian lain kualitas pendidikan istri yang semakin tinggi, semakin menyadarkan mereka atas hak-hak istri, termasuk gugat cerai.

Actions (login required)

View Item