Nurhabibah, Nurhabibah (2011) Konsep kewarisan anak laki-laki dan anak perempuan dalam pandangan Muhammad Shahrur. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.
Text
06 210 347.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (636kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul “ Konsep Kewarisan Anak laki-laki dan anak perempuan dalam pandangan Muhammad Shahrur”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu Muhammad Shahrur berpendapat “bahwa bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian seorang anak perempuan dan bagian anak perempuan bisa lebih besar dari bagian anak laki-laki”. Pendapat ini tidak sesuai dengan pendapat jumhur Ulama. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa alasan Muhammad Shahrur memberikan bagian yang sama antara anak laki-laki dan anak perempuan dan alasan Muhammad Shahrur memberikan bagian yang lebih bayak kepada anak perempuan. Untuk menjawab masalah-masalah tersebut, maka jenis penelitian ini bercorak kepustakaan atau yang disebut dengan library research, berdasarkan pola pendekatannya adalah pendekatan filosofis. Metode penelitian ini adalah metode penelitian hermenetis digunakan dalam memahami dan menafsirkan pemikiran fuqaha. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan teologis, filosofis, dan logis, digunakan metode hermenetis, pemikiran fuqaha dipahami dan ditafsirkan oleh peneliti (hermeneut), sehingga dapat disarikan dan dipahami dengan mudah oleh orang lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa menurut Muhammad Shahrur dalam menentukan bagian kewarisan anak laki-laki dan anak perempuan dengan menggunakan pendekatan hududiyah (batasan), maka batasan bagian kewarisan anak laki-laki dan anak perempuan ada pada tiga batasan yaitu : pertama, sesuai dengan ayat li az-zakari mislu hazzi al- unsayayni yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan. Batasan ini adalah batasan hukum yang membatasi jatah-jatah atau bagian-bagian (huzuz) bagi anakanak si mayit jika mereka terdiri dari seorang laki-laki dan dua anak perempuan. Pada saat yang bersamaan ini merupakan kriteria yang dapat diterapkan pada segala kasus, dimana jumlah perempuan dua kali lipat jumlah laki-laki. Kedua, sesuai dengan ayat fa in kunna nisa’an fawqa isnatayni, anak perempuan mendapat 2/3 bagian apabila jumlah mereka lebih dari dua orang dan sisa 1/3 untuk bagian anak laki-laki, karena menurut Muhammad Shahrur perempuanlah yang menentukan bagian anak laki-laki atau disebut dengan pe-ubah dan anak laki-laki sebagai pengikut bagiannya mengikuti bagian anak perempuan. Ketiga, sesuai dengan ayat Wa in kanat wahidatan fa laha an-nisfu bagi seorang anak perempuan mendapat bagian ½ dan sisa ½ bagian untuk anak laki-laki. Dalam kasus ini secara kolektif jatah kelompok laki-laki sama dengan jatah kelompok perempuan, dan jatah setiap anggota pihak perempuan sama dengan jatah setiap anggota pihak laki-laki.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisors: | Fatahuddin Aziz Siregar dan Nur Azizah |
Keywords: | Konsep kewarisan; Muhammad Shahrur |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012816 Mawaris (Inheritance) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam/Ahwal Syakhsyiah |
Depositing User: | Users 10 not found. |
Date Deposited: | 12 Nov 2020 04:00 |
Last Modified: | 12 Nov 2020 04:00 |
URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/6056 |
Actions (login required)
View Item |