Akhlak santri pondok pesantren Raudlatulfalah Bentenghuraba di dalam lingkungan pesantren dan di tengah-tengah masyarakat Bentenghuraba

Hasibuan, Jauria (2011) Akhlak santri pondok pesantren Raudlatulfalah Bentenghuraba di dalam lingkungan pesantren dan di tengah-tengah masyarakat Bentenghuraba. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 07 310 0012.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (597kB)

Abstract

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana akhlak santri kepada Allah SWT dalam lingkungan Pesantren dan di tengah-tengah masyarakat, bagaimana keadaan akhlak santri kepada diri sendiri dalam lingkungan Pesantren dan di tengah-tengah masyarakat, bagaimana akhlak santri kepada orang lain dalam lingkungan Pesantren dan di tengah-tengah masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui akhlak santri kepada Allah SWT dalam lingkungan Pesantren dan di tengah-tengah masyarakat, untuk mengetahui akhlak santri kepada diri sendiri dalam lingkungan Pesantren dan di tengah-tengah masyarakat, untuk mengetahui akhlak santri kepada orang lain dalam lingkungan Pesantren dan di tengah-tengah masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya mendeskripsikan data yang ditemukan secara sistematis. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada responden, observasi dan dokumentasi. Setelah itu dianalisis dengan menggunakan metode komparasi konstan. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa akhlak santri dalam lingkungan pesantren dan masyarakat santri pondok pesantren Raudlatulfalah Bentenghuraba kurang baik. Hal ini dilihat dari akhlak santri kepada Allah SWT di lingkungan pesantren dalam pengamalan shalat fardhu belum terlaksana dengan baik karena masih ada santri lalai dalam ibadah shalatnya dikarenakan kesibukan tersendiri dengan aktivitas sehari-hari seperti keasyikan bergaul dengan teman-temannya yang ada dikawasan masyarakat yang tidak begitu jauh dari pesantren, begitu halnya akhlak santri kepada Allah SWT di lingkungan masyarakat belum bisa dikatakan baik, karena santri belum mampu melaksanakan kewajibannya kepada Allah SWT dalam pelaksanaan shalat fardhu seperti Zuhur, Asar sering diabaikan karena kesibukan aktivitas di tengah-tengah lingkungan masyarakatnya atau di rumah masing-masing begitu hanya shalat Maghrib dan Isya dan Subuh belum terlaksana secara berjamaah, akhlak santri kepada diri sendiri di lingkungan pesantren dari segi busana kurang baik karena sebagian santri kurang mampu menjaga auratnya dalam arti melepas jilbab ketika ustad pengasuhnya tidak ada dan bahkan ada santri yang memakai pakaian kain kaus. Namun dari segi perkataan mampu menggunakan tutur sapa yang sopan terhadap orang lain, meskipun sifat kejujurannya belum terlaksana dengan baik dalam kehidupan, dan dari segi kebersihan diri dan lingkungan, rohani dan jasmani baik. Hal ini dilihat dari bersih diri dari hadas dan najis, bersih badan dari tempat yang kotor, serta memiliki jasmani yang sehat namun kesehatan rohani masih kurang karena santri memiliki sifat su’ujhan kepada orang lain seperti su’ujhan kepada guru yaitu pilih kasih kepada santri. Sedangkan akhlak santri kepada diri sendiri di tengah-tengah masyarakat dalam hal berbusana kurang baik karena santri yang mendengarkan nasehat guru dan mengamalkan ilmu keagamaannya akhlak berbusananya sangat minim sekali dan bahkan masih ditemukan lagi santri yang memakai busana yang tidak menutupi aurat seperti memakai pakaian lengan pendek serta lepasnya jilbab di luar pendidikan formal di kawasan pesantren dan mengenai perkataan sopan para santri mampu bertutur sapa yang sopan terhadap orang lain guru, orangtua, masyarakat namun, pengamalan sifat jujur belum terlaksana dengan baik karena masih ditemukan lagi santri berdusta kepada orangtua dan orang lain. Begitu juga dengan kebersihan diri di tengah-tengah masyarakat baik karena melihat penampilan santri sehari-hari selalu bersih keadaan fisiknya dan sehat. Namun dalam kebersihan lingkungan kurang baik, karena santri tidak mampu mengikuti program kebersihan yang ada di masyarakatnya seperti kebersihan Mesjid dan Surau. Kesehatan jasmani dan rohani, keadaan jasmaniahnya baik, mempunyai jiwa yang sehat sehingga terhindar dari penyakit serta memiliki rohaniah yang sehat terhindar dari su’ujhan. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh pendidikan keagamaan santri. akhlak santri kepada lain di lingkungan pesantren kurang baik karena para santri tidak mampu menjalankan peraturan dengan baik, seperti peraturan apel pagi santri yang seharusnya berceramah sesuai yang diterapkan secara bergilir. Namun hal ini tidak terlaksana tanpa arahan dan bimbingan dari guru dengan menunjuk salah seorang santri untuk berceramah dan dari segi menghormati guru juga kurang baik. Hal ini dilihat dari santri yang tidak menghormati guru ketika proses pembelajaran berlangsung seperti dalam pelajaran bahasa arab, santri tidak mendengarkan penjelasan gurunya dan bahkan ribut tidak menghargai gurunya. Begitu juga akhlak santri kepada orang lain membantu sesama teman kurang baik melihat perilaku santri keseharian terhadap temannya yaitu membantu dikala kesusahan namun dengan mengharapkan imbalan, berarti dalam hal ini sifat ikhlas belum terlaksana dengan baik, sementara akhlak santri kepada orang lain di tengah-tengah masyarakat baik, hal ini bisa dilihat dari segi gotong royong di masyarakat, karena para santri mampu mengikutinya dengan baik, seperti membersihkan kuburan sebelum puasa begitu juga dengan acara pengajian penyambutan bulan suci Ramadhan dan kebersihan lingkungan desa santri mengikutinya baik kebersihan surau, tempat mandi umum dan mesjid.

Actions (login required)

View Item