Peranan pembina asrama dalam pendidikan keagamaan santri di Pesantren Mahad Darul Ulum Muaramais Jambur

Sapriani, Sapriani (2011) Peranan pembina asrama dalam pendidikan keagamaan santri di Pesantren Mahad Darul Ulum Muaramais Jambur. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 07 310 0065.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini menjawab permasalahan apa saja peranan pembina asrama meningkatkan pendidikan keagamaan santri, bagaimana pendidikan keagamaan santri di asrama pesantren serta hambatan dan solusi yang dihadapi pembina asrama dalam meningkatkan pendidikan keagamaan santri di Pesantren Ma’had Darul Ulum Muaramais Jambur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja peranan pembina asrama dalam meningkatkan pendidikan keagamaan santri di pesantren Ma’had Darul Ulum Muaramais Jambur, bagaimana pendidikan keagamaan santri di asrama Pesantren Ma’had Darul Ulum Muaramais Jambur, dan untuk mengetahui hambatan dan solusi yang dihadapi pembina asrama dalam meningkatkan pendidikan keagamaan santri di Pesantren Ma’had Darul Ulum Muaramais Jambur. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk analisis kualitatif deskriptif adalah proses penelitian untuk menghasilkan data. Deskriptif yaitu penjelasan baik secara tertulis maupun tidak, dari orang-orang atau pelaku yang diteliti. Adapun responden penelitian ini adalah berjumlah 8 orang pembina asrama serta 12 orang dewan pelajardi Pesantren Ma’had Darul Ulum Muaramais Jambur. Setelah penelitian ini dilakukan bahwa pembina asrama dalam meningkatkan pendidikan keagamaan santri dapat dilihat dari pengamalan santri bahwa pembina asrama mengajak para santri untuk melaksanakan shalat berjama’ah, membaca alQur’an, mengucapkan salam, melaksanakan puasa pada hari Senin dan Kamis serta melakukan wirid Yasin. Pendidikan keagamaan santri di asrama dapat dikategorikan baik, sedangkan hambatan dan solusi yang dihadapi pembina asrama yaitu kurang memanfaatkan mesjid sebagai lembaga pusat kegiatan keagamaan dan solusinya adalah menjadikan mesjid sebagai lembaga pusat kegiatan keagamaan, kurang memanfaatkan majlis ta’lim yang ada dan solusimya adalah pembina asrama harus berperan aktif dalam kegiatan majlis ta’lim jika diadakan,minimnya pembina asrama dan solusinya adalah membentuk dewan pelajar dan ketua kamar, serta beredarnya atau semakin canggih alat elektronik dan solusinya adalah memberikan sanksi apabila kedapatan dan mensosialisasikan dampak negatif dari pada salah gunakan. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa peranan pembina asrama dalam meningkatkan pendidikan keagamaan santri dikategorikan berperan dan pendidikan santri di asrama pesantren juga dikategorikan baik, dan memiliki hambatan dan solusi untuk mengantisipasi hambatan tersebut.

Actions (login required)

View Item