Pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM), tenaga kerja dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara tahun 1986-2015

Dongoran, Lenni Haryani (2017) Pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM), tenaga kerja dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara tahun 1986-2015. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 12 230 0025.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara pada tahun 1986-2015 mengalami fluktuasi akan tetapi IPM dan tenaga kerja cenderung mengalami peningkatan. Tingkat inflasi di Provinsi Sumatera Utara belum stabil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh IPM, tenaga kerja dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara tahun 1986-2015. Menurut Robert M. Solow pertumbuhan output bersumber dari kenaikan dan kualitas tenaga kerja. Pembangunan kualitas dan kuantitas tenaga kerja diukur dengan Indeks pembangunan Manusia (IPM). Menurut Lewis kenaikan inflasi dalam jangka panjang akan berakibat buruk pada perekonomian suatu negara, artinya produksi barang konsumen gagal meningkat secara cepat. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan data time series yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara mulai tahun 1986-2015. Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi linear berganda. Hasil dari estimasi menunjukkan bahwa IPM tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai prob 0,9311 > 0,05, tenaga kerja tidak berpengaruh signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai prob 0,3727 ˃ 0,05, inflasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai prob 0,0000 < 0,05. Sedangkan secara simultan menunjukkan bahwa IPM, tenaga kerja dan inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai prob 0,000000 < 0,05. 2 Nilai R sebesar 0,754894, yang berarti bahwa IPM, tenaga kerja dan inflasi mampu menjelaskan variasi pertumbuhan ekonomi sebesar 75,48 persen. Sedangkan, sisanya sebesar 24,52 persen dipengaruhi variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Actions (login required)

View Item