Upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kubus dan balok melalui strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) di kelas VIII Pesantren Darul Mursyid (PDM)

Harahap, Ira Fitriani (2017) Upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah kubus dan balok melalui strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) di kelas VIII Pesantren Darul Mursyid (PDM). Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

Text 13 330 0058.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (5MB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pokok bahasan Kubus dan Balok. Dalam survey awal diperoleh informasi bahwa salah satu penyebab rendahnya kemampuan pemecahan masalah tersebut adalah faktor pemilihan dan penerapan dalam metode dan strategi pembelajaran. Berdasarkan latar belakang dimaksud, maka rumusan masalah penelitian ini adalah apakah kemampuan pemecahan masalah kubus dan balok siswa dapat meningkat melalui strategi pembelajaran berbasis masalah di kelas VIII-4 PDM? Sehingga yang menjadi tujuan penelitian ini adalah strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi kubus dan balok di kelas VIII-4 PDM. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reasearch) yang dilakukan dengan metode siklus. Dalam penelitian ini, peneliti berfungsi sebagai observer. Instrument yang digunakan yakni tes yang berbentuk uraian dan lembar observasi proses pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-4 PDM tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 30 orang siswa dengan perincian siswa laki-laki berjumlah 14 orang dan siswi perempuan berjumlah 16 orang. Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika kubus dan balok siswa dikelas VIII-4 PDM Saipar Dolok Hole. Kesimpulan ini didasarkan kepada peningkatan hasil belajar mulai dari siklus I sampai siklus III. Pada siklus I pertemuan I persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 50 % (15 dari 30 orang siswa) dengan nilai rata-rata kelas 66.11. Siklus I pertemuan II persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 56.6 % (17dari 30 orang siswa) dengan nilai rata-rata kelas 68.33. Sedangkan pada siklus II pertemuan I persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 60 % (18 dari 30 orang siswa) dengan nilai rata-rata kelas 69.44. Siklus II pertemuan II persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 66.6 % (20 dari 30 orang siswa) dengan nilai rata-rata kelas 71.38. Terakhir pada siklus III pertemuan I persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 73.33 % (22 dari 30 orang siswa) dengan nilai rata-rata kelas 76.11. Pada siklus III pertemuan II persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 83.3 % (25 dari 30 orang siswa) dengan nilai rata-rata kelas 82.77. Sebenarnya pada siklus III hasil belajar yang diinginkan seorang guru sudah tercapai, yakni persentase ketuntasan belajar siswa ii 83,33% (25 orang dari 30 orang siswa yang tuntas). Capaian ini bagi peneliti belum memenuhi indikator ketercapian yang diinginkan oleh peneliti. Peneliti menginginkan indikator ketercapian persentase ketuntasan klasikal sebesar 90 %. Sementara pada siklus III pertemuan II baru mencapai 83.3 %. Karena terbatasnya waktu penelitian maka penelitian ini dihentikan hingga siklus III.

Actions (login required)

View Item