Electronic Theses of UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Masjid sebagai lembaga Pendidikan Islam: suatu telaah fungsi masjid pada masa Islam Klasik

Saleh, Madon (2014) Masjid sebagai lembaga Pendidikan Islam: suatu telaah fungsi masjid pada masa Islam Klasik. Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

[img] Text
10 310 0017.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)

Abstract

Saat ini, umat Islam berlomba-lomba untuk mendirikan masjid yang besar dan megah. Bahkan, di beberapa kota besar di dunia, material masjid dicampur dengan logam mulia untuk menambah kemegahan dan keindahan arsitekturnya. Namun, masjid cenderung hanya difungsikan sebagai tempat shalat saja. Sementara, masjid Nabawi dengan bangunannya yang sangat sederhana mempunyai fungsi yang sangat besar pada masa Rasulullah saw, salah satunya adalah sebagai tempat pendidikan. Akibat perubahan dan perkembangan zaman dan pola hidup manusia, sebagian fungsi masjid tersebut telah diambil alih oleh lembaga-lembaga lain yang berdiri sendiri, seperti madrasah. Pergeseran fungsi ini sebetulnya sangat wajar dan memang harus dilakukan, mengingat beberapa fungsi tersebut sudah tidak efektif lagi jika dilakukan di dalam masjid. Misalnya, penyelesaian sengketa yang dilakukan di dalam masjid. Apalagi jika dihubungkan dengan banyaknya umat muslim dan permasalahan kehidupan yang semakin kompleks. Untuk itu, dibutuhkan lembaga tersendiri yang bertugas untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut, yaitu pengadilan. Namun, setidaknya ada tiga fungsi masjid yang perlu dipertahankan dan diterapkan pada masa sekarang. Ketiga fungsi tersebut adalah a) masjid sebagai tempat ibadah (shalat), b) masjid sebagai tempat konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi, sosial, dan budaya), dan c) masjid sebagai tempat pendidikan. Manusia sebagai hamba Allah swt tentu saja membutuhkan tempat untuk menyembah dan mendekatkan diri kepada-Nya, untuk itu masjid sebagai tempat shalat menjadi sangat penting. Meningkatkan kualitas ibadah juga berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas pribadi seorang muslim. Jika fungsi masjid sebagai tempat konsultasi dan komunikasi masalah ekonomi, sosial dan budaya dimaksimalkan, pasti akan sangat berarti dalam meningkatkan kualitas umat Islam. Seseorang tidak akan mungkin bisa beribadah dengan tenang, sedangkan ia masih dalam keadaan terlilit hutang. Sama halnya dengan fungsi masjid sebagai tempat pendidikan, kegiatan ini akan mampu meningkatkan kualitas umat Islam dengan lebih nyata lagi, khususnya dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan pengumpulan dan penyajian data, penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun menurut tempatnya, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian perpustakaan (library reasearch). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku yang berkenaan dengan judul penelitian yang dimaksud, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis konten (content analysis). Masjid Quba merupakan masjid yang pertama kali dibangun dalam sejarah Islam. Pembangunan masjid ini terekam dalam Al-Qur’an sebagai masjid yang didirikan atas dasar takwa. Selanjutnya Rasulullah saw mendirikan masjid Nabawi di Madinah sebagai pusat kegiatan keislaman. Paling tidak ada sepuluh fungsi masjid Nabawi pada masa itu, yaitu:a) tempat shalat, b) pendidikan, c) santunan sosial, d) konsultasi dan komunikasi ekonomi, sosial, dan budaya, e) latihan militer, f) pusat kesehatan, g) pengadilan dan penyelesaian sengketa, h) tempat penerangan agama, i) tahanan, j) tempat penampungan (tempat menerima tamu). Adapun model pembelajaran yang dilakukan di masjid pada masa itu menggunakan model halaqah, yaitu model pembelajaran tradisional dimana seorang guru (syaikh) dikelilingi oleh muridnya. Model pembelajaran ini sudah mulai ditinggalkan, diganti dengan penggunaan model pembelajaran modern yang dilakukan di sekolah secara luas. Akibatnya, masjid sebagai tempat pendidikan juga mulai ditinggalkan. Untuk menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai tempat pendidikan, maka perlu dilihat apa saja kebutuhan masyarakat. Di samping itu, pelaksanaan pendidikan di masjid juga harus memperhatikan kelebihan, kekurangan, peluang dan tantanggannya. Sehingga, pelaksanaan pendidikan di masjid dapat berjalan secara efektif dan tepat sasaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di masjid berdasarkan jenisnya tergolong ke dalam lembaga pendidikan nonformal, mengingat tidak adanya jenjang yang harus dilalui dan tidak adanya materi yang telah terprogram sebelumnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisors: Drs.H. Muslim Hasibuan, M.A dan Muhlison, M.Ag.
Keywords: Fungsi Masjid; Islam Klasik
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Mrs. Mutia Handayani
Date Deposited: 30 Jul 2020 03:51
Last Modified: 30 Jul 2020 03:51
URI: http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/3795

Actions (login required)

View Item View Item