Electronic Theses of UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Hak perwalian pasca putus perkawinan (studi komparasi antara kitab undang-undang hukum perdata dan kompilasi hukum Islam)

Zuraidah, Zuraidah (2014) Hak perwalian pasca putus perkawinan (studi komparasi antara kitab undang-undang hukum perdata dan kompilasi hukum Islam). Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.

[img] Text
10 210 0037.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan Library Research ( penelitian kepustakaan ) yaitu dengan mengambil data dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian dalam hal ini yang menjadi bahan hukum primernya adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kompilasi Hukum Islam. Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah Comparative Approach ( pendekatan perbandingan ) dengan menggunakan metode perbandingan hukum penalaran ( Descriptive Comparative Law ) yaitu memberikan suatu ilustrasi deskriptif tentang bagaimana suatu peraturan hukum itu diatur dalam berbagai sistem hukum tanpa adanya penganalisaan lebih lanjut. Metode pengolahan dan analisis data dilakukan dengan penafsiran perbandingan hukum yaitu mengusahakan penyelesaian suatu isu hukum ( legal issue ) dengan membandingkan berbagai stelsel hukum dengan menekankan pada metode deduktif sebagai pegangan utama dan metode induktif sebagai tata kerja penunjang. Berdasarkan hasil penelitian dalam skripsi ini dapat diketahui bahwa hak perwalian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terjadi karena beberapa hal yaitu perwalian kepada orangtua yang hidup lebih lama jika salah seorang orangtua meninggal dunia, jika keduanya meninggal maka dapat melalui wasiat, kemudian karena putusan pengadilan atau hakim yang dapat dilakukan apabila perkawinan putus karena kematian, perceraian maupun putusan pengadilan dan hilangnya kekuasaan orangtua karena dipecat atau dibebaskan. Hak perwalian dalam Kompilasi Hukum Islam terjadi jika salah seorang atau kedua orangtua meninggal dunia. Jika salah seorang orangtua meninggal dunia, perwalian berada di tangan orangtua yang hidup lebih lama. Jika keduanya meninggal dapat dilakukan dengan wasiat. Persamaannya, hak perwalian dari salah seorang orangtua yang meninggal dunia berpindah secara langsung kepada orangtua yang hidup lebih lama, dan hak perwalian dari kedua orangtua yang meninggal dunia dapat terjadi karena wasiat. Perbedaannya, putusnya perkawinan karena kematian, perceraian dan putusan pengadilan dapat, menimbulkan hak perwalian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam, perwalian dapat terjadi hanya karena putusnya perkawinan karena kematian, sedangkan perkawinan yang putus karena perceraian dan putusan pengadilan tidak menimbulkan perwalian melainkan hanya pemeliharaan anak (hadhanah).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisors: Mudzakkir Khotib Siregar, M.A dan Dermina Dalimunthe, M.H
Keywords: Hak perwalian; Putus perkawinan
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012813 Hadhanah (Child Custody, Guardianship)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam/Ahwal Syakhsyiah
Depositing User: Mrs. Elysa Fitri Pakpahan
Date Deposited: 15 Jul 2020 05:00
Last Modified: 15 Jul 2020 09:23
URI: http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/3505

Actions (login required)

View Item View Item