Nasution, Nindi Aliska (2018) Hak Asuh Anak (Hadhanah) Yang Belum Mumayyiz Kepada Ayah Kandungnya (Studi Kasus 0055/PDT/G/2013/PA Sibolga). Undergraduate thesis, IAIN Padangsidimpuan.
Text
1410100043.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB) |
Abstract
Hadhanah adalah melakukan pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, baik laki-laki maupun perempuan belum mumayyiz, menyediakan sesuatu untuk kebaikannya, membesarkannya, mendidik mentalnya dan memberikan pendidikan agama agar mampu berdiri sendiri menghadapi hidup dan memikul tanggung jawab. Permasalahan dalam penelitian ini adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Hakim dan berdasarkan Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 105 menyatakan hak asuh anak (hadhanah) yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun diberikan kepada ibunya. Dalam beberapa kasus hak asuh anak (hadhanah) hakim memutuskan hak suh anak (hadhanah) kepada ayahnya, seperti yang terjadi di Pengadilan Agama Sibolga, hakim memutuskan hak asuh anak (hadhanah) yang belum mumayyiz diberikan kepada ayah kandungnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah hakim di Pengadilan Agama Sibolga. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data adalah analisis desktiptif yaitu menyajikan data atau hasil penelitian secara jelas dan terperinci. Teknik analisis data penelitian ini yaitu mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi berupa hasil putusan hakim, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu pemeriksaan perpanjangan keikutsertaan dengan ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian ini yaitu pertimbangan hakim memutuskan hak asuh anak (hadhanah) yang belum mumayyiz kepada ayah kandungnya adalah karena ibu atau termohon tidak bisa melaksanakan tugasnya menjadi ibu yang baik, ibu atau terbukti lebih banyak sibuk dan keluar dari rumah mulai pagi sampai malam sehingga menelantarkan anak-anaknya. Berdasarkan kemaslahatan anak yaitu ayah lebih sayang dan lebih memperhatikan anak-anaknya, hal ini dibuktikan bahwa ayah lebih banyak meluangkan waktu dalam menemani anak-anaknya, memenuhi kebutuhan anak serta memperhatikan pendidikannya. Seorang ibu kehilangan hak asuh anak (hadhanah) disebabkan beberapa hal yaitu apabila ibu keluar dari agama Islam (murtad), ibu mengidap suatu penyakit yang menular, ibu mengalami gangguan mental.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Hak Asuh Anak (Hadhanah); Mumayyiz |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum) 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012813 Hadhanah (Child Custody, Guardianship) |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Mrs. Elysa Fitri Pakpahan |
Date Deposited: | 03 Apr 2020 08:18 |
Last Modified: | 09 Apr 2020 13:50 |
URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/177 |
Actions (login required)
View Item |