Siregar, Mawaddah (2025) Bagian anak perempuan dalam pembagian warisan pada masyarakat Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara perspektif kompilasi hukum islam. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.
|
Text
2110100018.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB) |
Abstract
Gunung tua adalah sebuah desa yang terletak di kec. Padang bolak kab. Padang lawas utara, yang dimana masyarakatnya mayoritas beragama islam dan rata-rata pendidikan terakhir SLTA (SMA). Adapun fenomena yang terjadi di lingkungan II keluruhan pasar Gunung tua terhadap Bagian anak perempuan dalam pembagian warisan pada masyarakat gunung tua perspektif kompilasi hukum islam. Kedudukan anak perempuan dalam hukum waris islam adalah sama dengan anak laki-laki yakni sama-sama berhak untuk mewarisi harta peninggalan orang tuanya. Adapuan bagian anak laki-laki 2:1, yang dimana 2 bagian untuk anak laki-laki dan 1 bagian untuk anak perempuan. Tapi beda halnya yang terjadi pada masyarakat gunung tua pembagian harta warisan dilakukan secara kekeluargaan yang dihadiri oleh hatobangon dan pihak keluarga dilaksanakanlah musyawarah untuk membagikan harta yang ditinggalkan tersebut. hasil musyawarah itu memjadikan bagian anak perempuan lebih banyak bagiannya dari pada anak laki-laki dengan catatan bahwa anak perempuan itu memang layak untuk dibantu dikarenakan kehidupan yang kurang layak/tidak mampu disebut juga dengan (Olong ate), oleh karena itu hatobangon memberikan bagian yang lebih banyak kepada anak perempuan. Rumusan masalah dalam penelitian saya 1). Bagaimana bagian anak perempuan dalam pembagian warisan pada masyarakat Gunung Tua.2). Bagaimana Perspektif Kompilasi Hukum Islam terhadap bagian anak perempuan dalam pembagian warisan. Adapun Metode penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan hatobangon dan masyarakat. Adapun hasil penelitian saya, dalam masyarakat Gunung tua anak perempuan mendapatkan bagian yang lebih banyak dari pada anak laki-laki dikarenakan bahwa anak perempuan dipandang lemah dan perlu untuk dibantu oleh saudaranya apalagi anak perempuan mempunyai kehidupan yang kurang layak/kurang mampu, yang dimana sudah di tentukan bagiannya masing-masing, setelah itu anak laki-laki memberikan sebagian dari bagian kepada anak perempuan. Meskipun dari hasil musyawarah itu memberikan bagian yang lebih banyak kepada anak perempuan tak jarang sebagian ahli waris merasa keberatan. Dalam kompilasi hukum Islam menyatakan bahwa bagian anak perempuan dan anak laki-laki yaitu 2:1, yang dimana 2 bagian untuk anak laki-laki dan 1 bagian untuk anak perempuan yang terdapat pada pasal 176 Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi ”jika anak bersama-sama dengan anak laki-laki, maka bagian anak laki-laki dua kali bagian anak perempuan (2:1)“ dari sini sudah ada perbedaaan yang terjadi Gunung Tua terhadap bagian anak perempuan.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Supervisors: | Dr. Nur Azizah, M.A dan Sawaluddin Siregar, M.A |
| Keywords: | Anak perempuan; Warisan; Masyarakat; Gunung Tua; Kabupaten Padang Lawas Utara; Kompilasi hukum islam |
| Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012816 Mawaris (Inheritance) |
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam/Ahwal Syakhsyiah |
| Depositing User: | Ms Fatimah Adzahro Ramadani Gaja |
| Date Deposited: | 08 Dec 2025 07:33 |
| Last Modified: | 08 Dec 2025 07:33 |
| URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/12997 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
