Meningkatkan kemampuan Motorik Halus melalui kegiatan Meronce pada anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Ar-Rohim Desa Hutaimbaru Kecamatan Muara Batang Gadis

Sarina, Sarina (2024) Meningkatkan kemampuan Motorik Halus melalui kegiatan Meronce pada anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Ar-Rohim Desa Hutaimbaru Kecamatan Muara Batang Gadis. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1920600039.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB)

Abstract

Perkembangan motorik halus anak merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang yang perlu mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kegiatan meronce dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di PAUD Ar-Rohim Desa Hutaimbaru. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus, di mana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan melibatkan empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi terhadap sembilan anak yang terdiri dari lima anak laki-laki dan empat anak perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan meronce, sebagian besar anak mengalami kesulitan dalam menggunakan keterampilan motorik halus mereka. Pada kondisi awal, hanya dua anak (22,22%) yang mencapai ketuntasan dalam keterampilan motorik halus, sementara tujuh anak lainnya (77,78%) masih mengalami kesulitan. Setelah pelaksanaan siklus I, hasil menunjukkan adanya peningkatan dengan lima anak (55,56%) mencapai ketuntasan dan empat anak (44,44%) masih memerlukan bimbingan lebih lanjut. Perbaikan strategi pembelajaran dilakukan pada siklus II dengan memberikan instruksi yang lebih jelas serta pendampingan yang lebih intensif selama proses meronce. Hasil pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan, di mana delapan anak (88,89%) berhasil mencapai ketuntasan, sementara hanya satu anak (11,11%) yang masih memerlukan bantuan lebih lanjut. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kegiatan meronce dapat menjadi metode yang efektif dalam membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus mereka. Anak-anak mulai memahami cara meronce dengan benar dan menunjukkan peningkatan hasil setiap pertemuan. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa kegiatan meronce dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia dini. Penelitian ini dihentikan setelah siklus II karena telah memenuhi indikator keberhasilan

Actions (login required)

View Item