Manajemen grup musik qasidah mahabbah di Kota Padangsidimpuan

Pulungan, Elvi Zahrona Br (2025) Manajemen grup musik qasidah mahabbah di Kota Padangsidimpuan. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1830400009.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB)

Abstract

Musik Qasidah merupakan suatu bentuk musik yang dianggap sebagai musik hiburan yang kemudian diminati secara serius oleh masyarakat seiring dengan perkembangan zaman. Penelitian ini membahas tentang Sejarah, Pandangan Masyarakat, Manajemen dan Hambatan dan Tantangan di Grup Qasidah Mahabbah di Kota Padangsidimpuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survei dan wawancara. Data sekunder meliputi jurnal-jurnal, tesis, skripsi dan literatur lainnya. Subjek penelitian ini diantaranya, pimpinan, personil, penikmat, serta tokoh agama. Metode pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah wawancara terpusat yang melibatkan tanya jawab secara mendalam dan terbuka antara peneliti dan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah terbentuknya qasidah ini secara keseluruhan disebabkan oleh faktor pengembangan grup dan faktor penambahan pendapatan pendiri serta personil lainnya. sehingga harus mengembangkan sayap dalam dunia seni di bidang qasidah ini. Selanjutnya pelaksanaan manajemen qasidah ini dilakukan secara efektif dan efisien. Terlihat dalam membuat susunan kepengurusan, minimal dilakukan 3 kali latihan bagi personil sebelum melaksanakan penampilan, promosi grup qasidah serta pakaian seragam yang dikenakan saat penampilan. Hal ini terlihat dari pengorganisasian sebelum melakukan kegiatan, penampilan serta hubungan kolaborasi berbagai pihak terkait. Selanjutnya hambatan dan tantangan musik qasidah Mahabbah ini diantaranya terkait dengan waktu pelaksanaan terlalu berdekatan, lokasi kegiatan terlalu jauh, manajemen pengelolaan kurang efisien, menjamurnya jumlah qasidah di kota Padangsidimpuan yang sampai saat ini tercatat 8 grup qasidah, sewa jasa dalam penampilan terlalu mahal mecapai 3.5 juta dalam kota dan luar kota 5-7 juta, personil yang sering berganti dan dimakan usia sehingga menghadirkan 3 orang minimal pergantian personil baru dalam kurun waktu 6 bulan, dan Peralatan yang semakin tua dan berkurang kecanggihannya, dibutuhkan setiap 1 Tahun harus mengganti peralatan yang baru.

Actions (login required)

View Item