Siregar, Ahmad Rifai (2024) Pelaksanaan hukuman cambuk terhadap pelaku jarimah maisir (studi Putusan No.2/JN/2023/Ms.Ttn). Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.
![]() |
Text
2010700007.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB) |
Abstract
Fokus pada penelitian ini adalah tentang pertimbangan hakim dan pendangan HAM serta Hukum Pidana Islam terkait Putusan Nomor 2/JN/2023/Ms.Ttn yng berhubungan dengan tindak pidana maisir yang menggunakan hukuman cambuk sebagai sanksi pidananya, dengan mengangkat dua rumusan masalah yaitu 1)Bagaimana pertimbangan hakim terhadap putusan nomor 2/JN/2023/Ms.Ttn? 2) Bagaimana pandangan HAM dan Hukum Pidana Islam terhadap Putusan Nomor 2/JN/2023/Ms.Ttn? Tujuannya untuk mengetahui 1) pertimbangan hakim terhadap putusan nomor 2/JN/2023/Ms.Ttn 2) pandangan HAM dan Hukum Pidana Islam terhadap Putusan Nomor 2/JN/2023/Ms.Ttn Penelitian ini merupakan penelitian Normatif yang bersifat deskriptif kualitatis, yaitu dengan melakukan analisis, dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan isi dari data yang peneliti dapatkan kemudian menghubungkan dengan masalah yang diajukan sehingga ditemukan kesimpulan yang logis objektif, konsisten dan sistematis, adapun bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer berupa salinan putusan nomor 2/JN/2023/Ms.Ttn, Hukum Pidana Islam, undang-undang Nomor 44 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh, qanun Aceh No. 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat, bahan hukum sekunder berupa buku, jurnal, hasil penelitian, makalah, artikel, karya tulis dan internet, bahan hukum tersier berupa kamus hukum. Hasil penelitian terkait Putusan Nomor 2/JN/2023/Ms.Ttn hakim hanya menjatuhkan hukuman cambuk sebanyak 35 kali dengan uqubat tambahan berupa perampasan sejumlah uang dan sebuah handphone, hukuman cambuk yang semula 45 kali dikurangi menjadi 35 kali sebab terdakwa dikenai hukuman tambahan dengan beberapa hal yang sudah dipertimbangkan oleh hakim berdasarkan dua kategori yaitu pertimbangan secara yuridis dan non yuridis. Sedangkan pandangan HAM terhadap Putusan Nomor 2/JN/2023/Ms.Ttn tentang hukuman cambuk tidaklah sesuai karena dinilai kejam dan tidak manusiawi, tetapi dalam pandangan Hukum Pidana Islam hal tersebut diperbolehkan karena sudah ada undang-undang yang mengaturnya yaitu Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Ahmatnijar, M.Ag. dan Nada Putri Rohana, M.H. |
Keywords: | Maisir; Hakim; Hukuman Cambuk |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180110 Criminal Law and Procedure (incl. Islamic Criminal Law, Jinayat) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum > Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Ms Fatimah Adzahro Ramadani Gaja |
Date Deposited: | 20 Mar 2025 22:21 |
Last Modified: | 25 Mar 2025 03:07 |
URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/11712 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |