Hatta, Moch (2024) Pendidikan ilmu laduni menurut Imam Al Ghazali. Masters thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.
Text
2050100006.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
Abstract
Pendidikan ini memiliki aspek yang lebih komplek dari pada sekedar belajar dan mengajar ataupun transfer ilmu, namun harus memiliki konsep, tujuan, metodologi dan program yang harus dicapai dalam pendidikan tersebut. Pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan seluruh potensi manusia baik lahir maupun batin agar terbentuk terbentuknya pribadi Muslim seutuhnya. Ilmu laduni ini adalah sandaran para khawwash dari harapan para penempuh jalan spiritual. Mereka mengatakan bahwa ilmu laduni adalah ilmu yang paling kuat dan paling sarat hikmahnya di antara ilmu-ilmu yang diperoleh melalui proses belajar. Jika kita lihat dari dirasah keilmuan yang bersifat terbuka, dinamis, dan universal, menurut iman Al- Ghazali tokoh sufi yang sangat popular mengatakan, bahwa ilmu laduni adalah ilmu yang diperoleh seseorang melalui proses perjalanan cahaya ilham setelah kesucian jiwa. Dalam Ihya, diartikan ilmu laduni sebagai ilmu yang datang dari Tuhan secara langsung ke lubuk hati manusia tanpa sebab. Dasar pendidikan ilmu laduni tidak lepas dari dasar pendidikan Islam karena pendidikan ilmu laduni merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan Islam, walaupun memiliki disiplin tersendiri. Dasar pendidikan Islam adalah Al-Qur`an dan sunnah Nabi SAW. Tujuan Pendidikan Ilmu Laduni 1) Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia. 2) Pendidikan dan pengajaran bukanlah sekedar memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah (keutamaan). 3) membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya, ikhlas, dan jujur. 3) Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat. 4) Pendidikan Islam memiliki dua orientasi yang seimbang, yaitu memberi persiapan bagi anak didik untuk dapat menjalani kehidupannya di dunia dan juga kehidupannya di akhirat. 5) Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan. 6) Pendidikan Agama Islam tidak bersifat spiritual, ia juga memperhatikan kemanfaatan duniawi yang dapat diambil oleh siswa dari pendidikannya. 7) Menumbuhkan roh ilmiah ( scientific spirit ) pada pelajar dan memuaskan keinginan hati untuk mengetahui ( curiosity ) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sebagai sekedar ilmu. Dengan demikan, Pendidikan Agama Islam tidak hanya memperhatikan pendidikan agama dan akhlak, tapi juga memupuk perhatian kepada sains, sastra, seni, dan lain sebagainya, meskipun tanpa unsur-unsur keagamaan didalamnya. Sehingga dapat diketahui metode untuk memperolehan ilmu secara umum terdiri atas dua macam : Pengajaran secara insani (at-ta’allum al-insaniyyah) dan Pengajaran dari Tuhan (at-ta’allum ar-rabbaniyyah). Ciri-ciri orang yang mendapatkan ilmu laduni : 1) Tidak butuh banyak usaha belajar untuk menghasilkan ilmu. 2) Tidak menemukan kesulitan dalam belajar. 3) Belajar sedikit tapi hasilnya banyak.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Erawadi, M.Ag dan Prof. Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag |
Keywords: | Pendidikan; Ilmu Laduni; Imam Al Ghazali |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Pascasarjana > Program Magister > S2 Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Ms Fatimah Adzahro Ramadani Gaja |
Date Deposited: | 15 Oct 2024 03:51 |
Last Modified: | 15 Oct 2024 03:51 |
URI: | http://etd.uinsyahada.ac.id/id/eprint/11136 |
Actions (login required)
View Item |