Bimbingan orangtua dalam mengatasi remaja mengonsumsi tuak di Desa Portibi Julu Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara

Harahap, Rahma Dani (2024) Bimbingan orangtua dalam mengatasi remaja mengonsumsi tuak di Desa Portibi Julu Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1930200075.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini tentang remaja yang mengonsumsi tuak dikarenakan karena penyuluhan tentang bahaya mengonsumsi tuak tidak diadakan oleh aparat desa/pemerintahan, mengakibatkan adanya perkataan yang tidak senonoh, mabuk-mabukan,ugal-ugalan di jalan raya, perkelahian, acara pernikahan, Margondang(tor-tor) Mencuri ayam dikarenakan remaja mencuri ayam digunakan untuk tumbal/bahan tambahan makanan mereka dengan mengonsumsi tuak serta adapun biaya tuak dalam botol aqua sedang 5rb.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab remaja mengonsumsi tuak dan untuk mengetahui bagaimana bimbingan orangtua dalam mencegah remaja mengonsumsi tuak serta apa hambatan orangtua dalam mencegah remaja mengonsumsi tuak. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis lapangan (Filed Research), untuk mendapatkan data-data permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah melaui observasi nonpartisipan, wawancara terstruktur, dokumen dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, data primer dalam penelitian ini yaitu 7 orangtua dan data sekunder dalam penelitian ini yaitu 7 remaja, teman sebaya dan kepala desa peneliti juga membatasi umur remaja yang harus diteliti mulai 12-21 tahun remaja yang mengonsumsi tuak tersebut dikarenakan yang tidak sekolah dan putus sekolah. Berdasarkan data yang ditemukan dilapangan ada beberapa faktor remaja mengonsumsi tuak yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal 1) Motif coba-coba, berawal dari coba-coba dan mulai terbiasa dalam mengonsumsinya. kerena mengonsumsi tuak jiwa yang pemalu jadi pemberani. 2)Ajakan, kebanyakan remaja tertarik mengonsumsi tuak tersebut dengan adanya ajakan dari teman terdekatnya, sehingga membuat mereka penasaran dan mencobanya jika tidak mengonsumsi mereka dikatakan temanya “Bukan Laki-laki” ataupun cemen,dan banci. Sedangkan faktor eksternal adalah 1) Lingkungan. di Desa Portibi Julu rata-rata remaja mengonsumsi tuak makanya sebagian terpengaruh karena lingkunganya. 2) Keluarga, kerena keluarga tersebut berantakan. Adapun Bimbingan Orangtua dalam mengatasi remaja mengonsumsi tuak adalah 1) Memberikan nasehat, seperti orangtua selalu memberikan nasihat dan arahan kepada remaja 2) Memberikan ancaman/ teguran, dengan tidak memberikan uang saku kepada remaja. 3) Pukulan yaitu, memberikan pukulan kepada remaja supaya remaja tidak mengulangi suatu kesalahan yang dia perbuat. Adapun hambatan orangtua dalam mengatasi remaja mengonsumsi tuak 1) Orangtua, tidak memiliki waktu sibuk dengan pekerjaanya, kurang tegas membimbing, 2) Remaja, salah pergaulan, ekonomi keluarga pas-pasan, 3) Masyarakat, sudah menjadi kebiasaan, remaja selalu membangkang akan informasi yang disampaikan. Sedangkan teori yang digunakan dalam bimbingan orangtua mengatasi remaja mengonsumsi tuak adalah dengan teori behavioristik adalah teori yang mempelajari tingkah laku remaja yang mengonsumsi tuak melalui rangsangan. Bimbingan orangtua dalam mengatasi remaja mengonsumsi tuak terdapat adanya orangtua berhasil mengatasi remaja dengan jumlah 5 orang karena didikan dan bimbingan orangtua sangat tegas sehingga membuat remaja takut untuk mengulangi suatu kesalahanya sedangkan 2 remaja orangtua gagal dalam mengatasinya dikarenakan remaja sangat membangkang, melawan serta mengakibatkan orangtua kewalahan dalam membimbingnya.

Actions (login required)

View Item