Praktik persaingan usaha coffee shop di Kecamatan Sipirok ditinjau dari undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat

Harahap, Ulfi Wahyuni Yul Fahlepi (2023) Praktik persaingan usaha coffee shop di Kecamatan Sipirok ditinjau dari undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Undergraduate thesis, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Text 1910200035.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Di Kecamatan Sipirok, jumlah usaha coffee shop meningkat dari tahun 2016. Peningkatan jumlah tersebut semakin menimbulkan tingkat persaingan usaha yang lebih tinggi. Fakta lapangan menunjukkan adanya coffee shop yang dominan, melakukan jual rugi, dan hubungan saudara di pasar yang sama menimbulkan pertanyaan apakah di Kecamatan Sipirok terjadi persaingan usaha tidak sehat atau adanya praktek monopoli. Dengan demikian tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana persaingan usaha coffee shop di Kecamatan Sipirok serta bagaimana persaingan usaha tersebut ditinjau dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Persaingan usaha dalam kamus hukum ekonomi didefiniskan sebagai persaingan yang ada diantara para pelaku usaha untuk mempengaruhi pembeli atau konsumen untuk produk dan/jasa tertentu. Tiga unsur persaingan usaha yaitu pelaku usaha, segi cara bersaing, dan objek yang dipersaingkan berupa produk, tempat, harga dan promosi. Persaingan usaha diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang mengatur tentang perajanjian yang dilarang, kegiatan yang dilarang dan posisi dominan. Adapun persaingan usaha dalam Islam diatur dalam fiqh persaingan usaha. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sipirok dengan jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian empiris tipe yuridis sosiologis. Metode pendekatan adalah pendekatan perundang-undangan dan sosiologi-ekonomi. Subjek penelitian adalah perilaku nyata pelaku usaha coffee shop. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer, data sekunder, dan data tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengecekan keabsahan dengan triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Adapun teknik analisis datanya yaitu menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada praktiknya, persaingan usaha coffee shop di Kecamatan Sipirok memunculkan adanya jual rugi, posisi dominan, dan kerjasama pemasokan produk kopi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, persaingan usaha coffee shop di Kecamatan Sipirok ditinjau dari pasal 5 tentang penetapan harga (price fixing), pasal 9 tentang pembagian wilayah (division of market allocation), pasal 20 tentang jual rugi, pasal 24 tentang persekongkolan, dan pasal 25 ayat (1) dan pasal 19 tentang penyalahgunaan posisi dominan adalah persaingan usaha yang sehat. Pelaku usaha coffee shop di Kecamatan Sipirok tidak melakukan perjanjian yang dilarang dan melakukan kegiatan yang dilarang sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 hingga menimbulkan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Actions (login required)

View Item